Puisi: Terpisah (Karya W.S. Rendra)

Puisi "Terpisah" menggambarkan perasaan kesepian, kehilangan, dan perpisahan dengan menggunakan gambaran alam dan lingkungan sekitar.
Terpisah

Racun lagu duka merambat di kelengangan malam kota.
Lampu jalanan dipingsankan hujan.
Berbaringan rumah-rumah wajahmu di temboknya.
Kesepian seperti sepatu besi.
Menekur semua menekur dikhianati bulan.

Engkau bulan lelap tidur di hatiku.
Oleh sepi diriku dirampas jalan raya.
Semua didindingi kelam dan kedinginan.
Maut atau ribamu di ujung jalan itu.
Dipenangi air adalah racun duka adalah wajahmu.

Sumber: Empat Kumpulan Sajak (1961)

Analisis Puisi:
Puisi "Terpisah" karya W.S. Rendra adalah karya yang penuh dengan gambaran yang kuat dan emosi yang mendalam.

Atmosfer Kesepian dan Duka: Puisi ini membawa pembaca ke dalam atmosfer kesepian dan duka yang mendalam. Rendra menggunakan gambaran malam kota yang hening dan suram, dihiasi dengan lampu jalanan yang terkesan redup oleh hujan, untuk menggambarkan perasaan sepi dan kekosongan yang melingkupi suasana.

Personifikasi Alam: Penyair menggunakan personifikasi untuk menghidupkan alam dan lingkungan sekitarnya. Bulan digambarkan sebagai sosok yang lelap tidur di hati penyair, tetapi kesepian dan kegelapan yang menyelimuti malam membuatnya terpisah dari bulan, menciptakan perasaan terpisah dan kehilangan.

Simbolisme Racun Duka: Penggunaan simbolisme "racun duka" menggambarkan bahwa perasaan duka dan kekecewaan yang mendalam seperti racun yang meracuni jiwa penyair. Hal ini menunjukkan bahwa kehilangan dan kesedihan yang dirasakan begitu kuat sehingga menyakitkan dan menghancurkan.

Konflik Batin: Dalam puisi ini, terdapat konflik batin antara kehadiran bulan yang lelap tidur di hati penyair, namun juga rasa kesepian dan perpisahan yang mendalam. Penyair merasa terpisah dari bulan, dari alam, dan dari dirinya sendiri, yang tercermin dalam ketidaknyamanan dan kegelisahan yang dirasakan.

Kekuatan Citra Visual: Rendra menggunakan citra visual yang kuat untuk mengekspresikan perasaan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata. Gambaran malam kota yang suram, wajah penyair yang tercermin di tembok, dan perasaan kehampaan yang mengelilingi penyair memberikan dimensi emosional yang mendalam pada puisi ini.

Secara keseluruhan, puisi "Terpisah" adalah sebuah puisi yang menggambarkan perasaan kesepian, kehilangan, dan perpisahan dengan menggunakan gambaran alam dan lingkungan sekitar. Rendra berhasil menyampaikan kompleksitas emosi manusia melalui penggunaan bahasa yang kuat dan imajinatif, sehingga membuat pembaca merenungkan tentang arti dari kehadiran dan kehilangan dalam kehidupan.

Puisi W.S. Rendra
Puisi: Terpisah
Karya: W.S. Rendra

Biodata W.S. Rendra:
  • W.S. Rendra lahir pada tanggal 7 November 1935 di Surakarta (Solo), Jawa Tengah.
  • W.S. Rendra meninggal dunia pada tanggal 6 Agustus 2009 (pada usia 73 tahun) di Depok, Jawa Barat.
© Sepenuhnya. All rights reserved.