Puisi: Tentang Kerinduan (Karya Diah Hadaning)

Puisi "Tentang Kerinduan" karya Diah Hadaning menggambarkan berbagai aspek dan dimensi kerinduan dalam kehidupan manusia. Puisi ini menggambarkan ....
Tentang Kerinduan (1)


Merayap atas pasir panas
kura-kura tua letih sendiri
mencari gua sembunyi
rindunya pada bayang karang.


Tentang Kerinduan (2)


Menerobos sela hutan pinus
menyibak-nyibak pagi
rindunya matahari
pada bumi berumput.


Tentang Kerinduan (3)


Di halaman kampus
mahasiswa bicara tentang penertipan
tentang mata kuliah pagi
tentang wessel yang terlambat datang
dan tentang gadis impian
yang sekarang mata duitan
o, rindunya pada usia matang dewasa


Tentang Kerinduan (4)


Di sawah yang jauh dari gema modernisasi
petani tua bersandar di bendul cangkulnya
anak motah gagal melamar
gara-gara hama melanda musim panen kali ini
O, rindunya pada kasih bumi pertiwi.


Jakarta, 1978

Analisis Puisi:
Puisi "Tentang Kerinduan" karya Diah Hadaning adalah sebuah rangkaian puisi pendek yang menggambarkan berbagai aspek dan dimensi kerinduan dalam kehidupan manusia. Puisi ini menggambarkan kerinduan dalam berbagai konteks dan situasi, dari alam semesta hingga kehidupan sehari-hari.

Puisi Tentang Kerinduan (1): Puisi ini membuka dengan gambaran tentang seekor kura-kura tua yang merayap di atas pasir panas. Kura-kura tersebut digambarkan sebagai makhluk yang sendirian dan lelah, mencari tempat berlindung dalam gua sembunyi. Namun, kura-kura ini juga mewakili rindu yang dirasakan oleh manusia terhadap hal-hal yang diinginkan atau dambaan, seperti bayang karang yang menjadi simbol ketidakmungkinan. Puisi ini menciptakan kesan kerinduan sebagai sesuatu yang abadi dan sulit diwujudkan.

Puisi Tentang Kerinduan (2): Bagian ini menggambarkan rindu matahari terhadap bumi yang berumput melalui gambaran pagi yang menyibakkan sinar matahari dan menerangi hutan pinus. Rindu yang dirasakan matahari menciptakan gambaran keinginan untuk bersatu kembali dengan bumi dan alam. Puisi ini membawa pembaca merenungkan hubungan manusia dengan alam serta keinginan untuk menyatu kembali dengan lingkungan alamiah.

Puisi Tentang Kerinduan (3): Bagian ini menggambarkan suasana di halaman kampus dengan mahasiswa yang berbicara tentang hal-hal sehari-hari, seperti penertipan, mata kuliah pagi, keterlambatan, dan perubahan hidup gadis impian yang sekarang menjadi terfokus pada uang. Puisi ini menciptakan perbandingan antara kehidupan akademis dan realitas dunia nyata, serta menyoroti kerinduan yang dirasakan oleh generasi muda terhadap masa dewasa yang lebih matang.

Puisi Tentang Kerinduan (4): Puisi ini menggambarkan dua gambaran yang kontras: petani tua di sawah yang jauh dari modernisasi dan anak muda yang gagal dalam usahanya. Petani tua yang bersandar pada cangkulnya mencerminkan rindu pada hubungan manusia dengan tanah dan alam yang mungkin telah terpinggirkan oleh modernisasi. Anak muda yang gagal dalam usahanya menghadapi hama dan kegagalan panen mencerminkan kerinduan pada masa yang lebih baik dan kenyamanan yang mungkin hilang. Puisi ini menggambarkan rindu terhadap akar-akar tradisi dan nilai-nilai yang telah mengikat manusia sejak zaman dahulu.

Puisi "Tentang Kerinduan" karya Diah Hadaning adalah kumpulan puisi pendek yang menggambarkan kerinduan dalam berbagai konteks dan dimensi. Dengan menggunakan berbagai gambaran dari alam semesta, kehidupan sehari-hari, dan hubungan manusia dengan alam, puisi ini menciptakan lapisan emosi dan makna yang mendalam mengenai perasaan kerinduan manusia. Puisi ini merangsang pembaca untuk merenungkan kerinduan sebagai suatu konsep universal yang menghubungkan manusia dengan aspek-aspek penting dalam kehidupan.

Puisi: Tentang Kerinduan
Puisi: Tentang Kerinduan
Karya: Diah Hadaning
© Sepenuhnya. All rights reserved.