Puisi: Perempuan yang Menamai Dirinya Hujan (Karya Dimas Indiana Senja)

Puisi "Perempuan yang Menamai Dirinya Hujan" menggambarkan perempuan yang meresapi dan memancarkan kekuatan alam, khususnya hujan, sebagai simbol ...
Perempuan yang Menamai Dirinya Hujan (1)

Seorang perempuan menunggu senja,
Di sela jemari lentiknya ia gantungkan harapan
Dalam lengannya yang rapuh, karena terlalu lelah
Memunguti hujan yang deras menikam batinnya
Hingga matanya lebam
Dan wajahnya mendung, awan gelap merenggut paras ayunya
Wewangian di tubuhnya beterbangan terbawa angin yang muasalnya
Tak berarah. Menanggalkan kesetiaan yang ia dekap dalam gigil tubuhnya.

Perempuan yang Menamai Dirinya Hujan (2)

Perempuan itu berteriak di tepi pantai,
Hatinya bergemuruh, dan lebih riuh dari ombak
Dan melahirkan buih-buih putih, memenuhi hatinya yang resah
Karena gedeburnya tak berkesudah.

Perempuan yang Menamai Dirinya Hujan (3)

Ia mengulang-ulang teriakan yang sama
Hingga camar yang melintas-lintas di kepalanya
Menyudahi percumbuannya dengan kelam
Langit masih bisu, seperti sedia kala
Hatinya makin resah, lalu ia mengambil segenggam pasir
Di telapak kakinya, lalu ia tebar ke awan
Dan jadilah hujan.

Perempuan yang Menamai Dirinya Hujan (4)

Dari hujan itu, ia lumuri dadanya dengan airmata
Tempat ia memendam kerinduan sedemikian ceruk, dan ia bercerita
Kepada laut yang dulu mempertemukannya dengan senja
Sebelum almanak benar-benar menutup hari dengan nestapa
Lalu ia pohonkan mawar di hatinya,
Dan ia rapalkan mantra kepada langit, kepada ilalang, juga
Kepada segurat warna jingga di matanya.

Perempuan yang Menamai Dirinya Hujan (5)

Seorang perempuan menamai dirinya hujan,
saat air matanya mulai kering
dan membentuk siluet Senja.

Pondok Pena, Juni 2012

Analisis Puisi:
Puisi "Perempuan yang Menamai Dirinya Hujan" karya Dimas Indiana Senja menggambarkan perempuan yang meresapi dan memancarkan kekuatan alam, khususnya hujan, sebagai simbol dari kekuatan emosional dan spiritualnya.

Simbolisme Hujan dan Perempuan: Hujan digambarkan sebagai simbol kekuatan alam yang kuat dan penuh perasaan. Perempuan dalam puisi ini mengidentifikasi dirinya dengan hujan, menunjukkan hubungan erat antara emosi dan alam.

Eksplorasi Emosi dan Keteguhan: Puisi ini menggambarkan perjalanan emosional perempuan yang menunggu senja. Dari kesedihan yang mendalam hingga kekuatan yang terkandung dalam kesedihan itu sendiri, perempuan ini menunjukkan keteguhan dalam menghadapi kehidupan.

Pertautan dengan Alam: Perempuan dalam puisi ini memiliki hubungan yang dalam dengan alam. Dia tidak hanya merasakan kekuatan hujan secara emosional, tetapi juga berinteraksi dengan elemen-elemen alam seperti langit, laut, dan matahari terbenam.

Perjalanan Menuju Pemulihan: Puisi ini menggambarkan perjalanan perempuan dari kegelapan dan kesedihan menuju pemulihan dan penerimaan. Dia menggunakan hujan sebagai medium untuk menyembuhkan luka-lukanya dan menyirami hatinya dengan harapan baru.

Keterhubungan Diri dengan Alam Semesta: Perempuan dalam puisi ini menciptakan hubungan yang erat antara dirinya dan alam semesta. Dia tidak hanya melihat dirinya sebagai bagian dari alam, tetapi juga sebagai pemberi dan penerima energi dari kekuatan alam.

Kesimpulan Reflektif: Puisi ini menyajikan gambaran tentang kekuatan dan keteguhan perempuan dalam menghadapi tantangan hidup. Melalui simbolisme hujan dan alam, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan hubungan yang mendalam antara manusia dan alam, serta kekuatan yang bisa diperoleh dari hubungan tersebut.

Dengan demikian, puisi "Perempuan yang Menamai Dirinya Hujan" karya Dimas Indiana Senja adalah puisi yang menggugah untuk menyadari kekuatan emosional, spiritual, dan alam yang melekat dalam diri manusia, serta hubungan yang kuat antara mereka.

"Dimas Indiana Senja"
Puisi: Perempuan yang Menamai Dirinya Hujan
Karya: Dimas Indiana Senja
© Sepenuhnya. All rights reserved.