Puisi: Doa (Karya Chairil Anwar)

Puisi "Doa" karya Chairil Anwar menggambarkan keinginan untuk tetap terhubung, percaya, dan memohon pertolongan kepada Tuhan, menyoroti ...
Doa
Kepada Pemeluk Teguh

Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut nama-Mu

Biar susah sungguh
mengingat Kau penuh seluruh

Caya-Mu panas suci
Tinggal kerlip lilin di kelam sunyi

Tuhanku

aku hilang bentuk
remuk

Tuhanku

aku mengembara di negeri asing

Tuhanku
di pintu-Mu aku mengetuk
aku tak bisa berpaling
 
13 November 1943

Sumber: Deru Campur Debu (1949)

Analisis Puisi:
Puisi Doa" karya Chairil Anwar adalah sebuah karya yang sarat dengan keintiman, kepercayaan, serta refleksi spiritual yang menggambarkan hubungan individu dengan Tuhan.

Keintiman dalam Hubungan dengan Tuhan: Puisi ini menunjukkan kedekatan dan hubungan yang intim antara individu dengan Tuhan. Meskipun dalam keadaan termangu dan dalam keadaan hilang bentuk atau terpuruk, penyair tetap merujuk dan menyebut nama Tuhan, menunjukkan keinginan untuk tetap terhubung dan berkomunikasi dengan-Nya.

Kesulitan dan Kepercayaan dalam Iman: Penyair menggambarkan kesulitan dalam mempertahankan kepercayaan dalam kondisi yang sulit, tetapi pada saat yang sama, ia menekankan pada keyakinan yang kuat terhadap keagungan Tuhan. "Mengingat Kau penuh seluruh" mencerminkan keinginan yang kuat untuk selalu mengingat kehadiran dan kekuasaan Tuhan.

Simbolisme Caya-Mu dan Kerlip Lilin: "Caya-Mu panas suci, Tinggal kerlip lilin di kelam sunyi" adalah ungkapan simbolis tentang kehadiran Tuhan yang tetap ada meskipun dalam kegelapan. Kerlip lilin di kelam sunyi menggambarkan keyakinan akan keberadaan Tuhan dalam kegelapan atau kesendirian.

Pencarian dan Keinginan akan Bimbingan: Puisi ini juga menyoroti perasaan kehilangan dan pencarian seseorang yang merasa terpisah atau hilang, dan diakhiri dengan keinginan yang tulus untuk meminta bimbingan dan pertolongan Tuhan.

Kesetiaan pada Kepercayaan: Meskipun dalam kondisi yang sulit, terpuruk, atau dalam keadaan yang membuatnya merasa hilang, puisi ini menekankan kesetiaan seseorang terhadap kepercayaan dan hubungan spiritualnya dengan Tuhan.

Puisi "Doa" karya Chairil Anwar menghadirkan ungkapan yang mendalam dan keintiman hubungan manusia dengan Tuhan. Dalam kesulitan, kesendirian, dan kehilangan, puisi ini menggambarkan keinginan untuk tetap terhubung, percaya, dan memohon pertolongan kepada Tuhan, menyoroti ketulusan dan kesetiaan dalam kepercayaan spiritual.


Chairil Anwar
Puisi: Doa
Karya: Chairil Anwar

Biodata Chairil Anwar:
  • Chairil Anwar lahir di Medan, pada tanggal 26 Juli 1922.
  • Chairil Anwar meninggal dunia di Jakarta, pada tanggal 28 April 1949 (pada usia 26 tahun).
  • Chairil Anwar adalah salah satu Sastrawan Angkatan 45.
© Sepenuhnya. All rights reserved.