Puisi: Tobat (Karya W.S. Rendra)

Puisi "Tobat" karya W.S. Rendra mengajak pembaca untuk merenungkan hubungan manusia dengan alam dan Tuhan, serta pentingnya tobat dan ....
Tobat


Aku tobat, ya Tuhanku
tobat atas segala dosaku.
Kacang-kacang berkembang
daun kobis segar di ladang.

Jantung-Mu adalah biji kentang
digigit oleh tanah
subur dan menderita
digigit oleh tanah.

Aku tobat, ya Tuhanku
tobat atas segala dosaku.
Burung-burung kecil di belukar
batang pimping menggeliat.

Mulut-Mu daisi di hutan
sederhana dan manis sekali.
Mulut-Mu daisi di hutan
diinjak kaki petani.
Aku tobat, ya Tuhanku
telah kuinjak mulut-Mu
dan juga jantung-Mu.

Sumber: Sajak-Sajak Sepatu Tua (1972)

Analisis Puisi:
Puisi "Tobat" karya W.S. Rendra adalah sebuah karya sastra yang mencerminkan pemikiran dan refleksi sang penyair tentang konsep tobat, dosa, dan hubungan manusia dengan Tuhan.

Konsep Tobat: Puisi ini mencurahkan perhatian pada konsep tobat, sebuah tindakan rohani di mana seseorang mengakui dosa-dosanya, menyesali perbuatan buruknya, dan berkomitmen untuk mengubah perilaku. Dalam puisi ini, tokoh penyair menyatakan tobatnya kepada Tuhannya.

Pengungkapan Dosa dan Penyesalan: Penyair secara simbolis menggambarkan dosa-dosa sebagai berbagai elemen alam seperti kacang-kacang, daun kobis, biji kentang, burung-burung kecil, dan batang pimping. Melalui gambaran ini, ia mengungkapkan penyesalannya atas dosa-dosanya terhadap alam dan Tuhan.

Simbolisme Alam: Puisi ini menggunakan simbolisme alam untuk menggambarkan pemahaman penyair tentang hubungan antara manusia, alam, dan Tuhan. Misalnya, biji kentang yang digigit oleh tanah mencerminkan keterikatan alam dengan kehidupan dan penderitaan.

Ketidaksempurnaan Manusia: Dalam penggambarannya tentang Tuhan, penyair menyiratkan bahwa Tuhan adalah sosok yang sederhana dan manis, namun juga menderita karena tindakan manusia yang buruk. Ini mencerminkan gagasan bahwa manusia, dalam keinginannya untuk memenuhi nafsu dan dosanya, sering kali melukai Tuhan dan alam.

Eksplorasi Kesalahan Pribadi: Puisi ini juga bisa dilihat sebagai sebuah refleksi pribadi penyair tentang kesalahannya. Ia merenungkan bagaimana perbuatannya telah "menginjak" Tuhan dan "mulut-Mu," yang bisa diartikan sebagai pemikiran atau perkataan yang mungkin merugikan orang lain.

Gaya Bahasa dan Imaji: W.S. Rendra menggunakan bahasa yang sederhana dan imaji yang kuat dalam puisi ini. Gambaran-gambar alam dan pemikiran penyair diekspresikan dengan kata-kata yang lugas dan menggugah imajinasi pembaca.

Puisi "Tobat" adalah sebuah karya sastra yang mendalam dan filosofis. Ini mengajak pembaca untuk merenungkan hubungan manusia dengan alam dan Tuhan, serta pentingnya tobat dan penyesalan atas dosa-dosa kita. Dalam esensinya, puisi ini menyiratkan bahwa melalui tobat, manusia dapat memperbaiki hubungannya dengan alam dan Tuhan.

Puisi W.S. Rendra
Puisi: Tobat
Karya: W.S. Rendra

Biodata W.S. Rendra:
  • W.S. Rendra lahir pada tanggal 7 November 1935 di Surakarta (Solo), Jawa Tengah.
  • W.S. Rendra meninggal dunia pada tanggal 6 Agustus 2009 (pada usia 73 tahun) di Depok, Jawa Barat.
© Sepenuhnya. All rights reserved.