Analisis Puisi:
Puisi "Hari Ulang Tahun Perkawinan" karya Sapardi Djoko Damono membahas dinamika hubungan pernikahan dengan latar belakang perayaan hari ulang tahun perkawinan.
Latar Belakang yang Sederhana: Puisi ini mengambil latar beranda rumah, memberikan kesan kebersamaan dalam suasana yang santai. Penggunaan beranda sebagai latar memberikan nuansa kedekatan dan keakraban dalam kehidupan sehari-hari.
Sentuhan Realitas Keseharian: Puisi menciptakan gambaran tentang keseharian pasangan yang mungkin terlupakan, seperti obrolan santai tentang kenangan masa lalu, pertemuan pertama, dan momen-momen kampus. Hal ini memberikan kehidupan pada puisi dan membuatnya mudah diidentifikasi oleh pembaca.
Kehilangan Arti Ulang Tahun Perkawinan: Puisi menyajikan gambaran pasangan yang hampir lupa atau tidak memperhatikan hari ulang tahun perkawinan mereka. Ini mencerminkan adanya kebiasaan dan keseharian yang mungkin meredupkan perayaan-perayaan formal, tetapi sekaligus menunjukkan kedekatan yang lebih mendalam dalam hubungan.
Refleksi tentang Cinta dan Hubungan: Puisi ini menciptakan momen refleksi tentang cinta, pertanyaan tentang apakah cinta pada pandangan pertama benar-benar terjadi atau tidak. Dengan sentuhan humor ("Aduh, kumat!"), puisi menghadirkan suasana santai yang bisa dialami banyak pasangan dalam perjalanan pernikahan mereka.
Pertanyaan dan Ketidakpastian: Puisi menuturkan pertanyaan-pertanyaan yang menciptakan ketidakpastian, mungkin merujuk pada pertanyaan-pertanyaan yang mungkin muncul dalam pikiran setiap pasangan tentang kebenaran perasaan mereka.
Perubahan Suasana Menuju Akhir Puisi: Perubahan suasana terjadi menuju akhir puisi ketika pasangan tersebut tampaknya memiliki momen yang membingungkan atau membuat salah satu dari mereka meninggalkan beranda. Ini menciptakan nuansa misteri dan mengundang interpretasi tentang perasaan yang mungkin terjadi dalam hubungan mereka.
Puisi "Hari Ulang Tahun Perkawinan" tidak hanya membahas perayaan formal dalam pernikahan, tetapi lebih fokus pada kehidupan sehari-hari dan momen-momen kecil yang membentuk sebuah hubungan. Dengan gaya bahasa yang sederhana dan sentuhan humor, Sapardi Djoko Damono menggambarkan dinamika pernikahan yang dapat dihubungkan oleh banyak pembaca.
Karya: Sapardi Djoko Damono
Biodata Sapardi Djoko Damono:
- Sapardi Djoko Damono lahir pada tanggal 20 Maret 1940 di Solo, Jawa Tengah.
- Sapardi Djoko Damono meninggal dunia pada tanggal 19 Juli 2020.