Puisi: Abad yang Berlari (Karya Afrizal Malna)

Puisi "Abad yang Berlari" karya Afrizal Malna menggambarkan bagaimana kehidupan modern dan kecepatan perubahan zaman menggiring manusia untuk ...
Abad yang Berlari

Palu.
Waktu tak mau berhenti, palu.
Waktu tak mau berhenti.
Seibu jam menunjuk waktu yang beda berbeda.
Semua berjalan sendiri-sendiri, palu.

Orang-orang nonton televisi, palu.
Nonton kematian yang dibuka dijalan-jalan,
telah bernyanyi bangku-bangku sekolah,
telah bernyanyi di pasar-pasar,
anak-anak kematian yang mau merubah sorga.
Manusia sunyi yang disimpan waktu.

Palu.
Peta lari berlarian dari kota datang dari kota pergi,
Mengejar waktu, palu.
Dari tanah kerja dari laut kerja dari mesin kerja.
Kematian yang bekerja dijalan-jalan, palu.
Kematian yang bekerja dijalan-jalan.

Dada yang bekerja di dalam waktu.

Dunia berlari, dunia berlari
Seribu manusia dipacu tak habis mengejar.

1984

Sumber: Abad yang Berlari (1984)

Analisis Puisi:
Puisi "Abad yang Berlari" karya Afrizal Malna menggambarkan sebuah refleksi terhadap kecepatan zaman dan ketidakhentiannya.

Simbol Palu dan Waktu:Puisi ini dimulai dengan gambaran palu, mewakili ketidakhentian waktu yang terus berjalan, tak peduli apapun yang terjadi. Simbol palu menggambarkan keberlangsungan dan ketidakberhentian waktu yang tak terpengaruh oleh peristiwa atau tindakan apapun.

Kematian dan Kehidupan: Penyair mengeksplorasi konsep kematian yang terjadi di sekitar kita, namun sering diabaikan. Kematian digambarkan bukan hanya sebagai akhir hidup, tetapi sebagai bagian dari perubahan yang tak terelakkan. Seiring waktu terus berjalan, orang-orang menyaksikan kematian dalam berbagai wujud, mulai dari berita di televisi hingga anak-anak yang menyanyikan lagu kesedihan di tempat-tempat publik.

Kehidupan Manusia dalam Kehidupan yang Berlari: Puisi menggambarkan perjalanan kehidupan manusia yang berpacu dengan kecepatan zaman. Mereka sibuk mengejar waktu, bekerja tanpa henti, tetapi pada akhirnya, kehidupan berlalu tanpa selesainya tugas mengejar waktu. Orang-orang merasa terpacu oleh kehidupan yang bergerak cepat, tetapi pada akhirnya, tujuan atau harapan tak tercapai.

Gambaran Dunia yang Bergerak Cepat: Penyair menciptakan citra sebuah dunia yang tak pernah berhenti bergerak. Manusia berpacu dalam arus waktu yang cepat, namun, tidak peduli seberapa cepat mereka berlari, mereka tidak akan pernah berhasil mengejar kehidupan.

Secara keseluruhan, puisi ini menunjukkan bagaimana kehidupan modern dan kecepatan perubahan zaman menggiring manusia untuk berlari tanpa henti. Meskipun berpacu dan berusaha mengejar waktu, kehidupan tetap bergerak maju, dan seiring waktu berjalan, orang-orang menyaksikan bahwa kematian dan perubahan tak terhindarkan dalam kehidupan yang terus bergerak cepat.

Puisi Afrizal Malna
Puisi: Abad yang Berlari
Karya: Afrizal Malna

Biodata Afrizal Malna:
  • Afrizal Malna lahir pada tanggal 7 Juni 1957 di Jakarta.
© Sepenuhnya. All rights reserved.