Puisi: Kupu-Kupu Kaca (Karya Kriapur)

Puisi "Kupu-Kupu Kaca" karya Kriapur mengajak pembaca untuk merenungkan makna dan keindahan dalam perubahan, perjalanan, dan eksistensi manusia di ...
Kupu-Kupu Kaca

Sehabis meninggalkan jejak kemarau lama
lalu kupu-kupu menjadi kaca
Aku makin mengerti keluh bumi ini
Malam menjadi jalan dan mencari pemilik diri

Juga terasa jiwa, memuat pedih lalu lenyap
Udara telah menutup semua peristiwa
dan suara ombak melimbur
Menggelepar di pinggir pagar yang merah terbakar

Setiap menyusup dalam bumi kelam
Tangan-tangan mayat menjulur ke bulan
Kota yang bangkit karena hujan
Mengubur luas jaman. 
Solo, 1987

Analisis Puisi:

Puisi "Kupu-Kupu Kaca" karya Kriapur adalah sebuah karya yang memuat gambaran-gambaran kuat tentang perubahan, pemahaman akan kehidupan, dan perasaan mendalam terhadap alam dan realitas manusia.

Metafora Perubahan dan Transformasi: Dalam puisi ini, kupu-kupu digambarkan berubah menjadi kaca. Metafora ini melambangkan perubahan yang mendasar dan misterius dalam alam dan kehidupan. Perubahan dari kupu-kupu yang indah menjadi kaca, yang biasanya diasosiasikan dengan kekerasan dan kehampaan, mencerminkan kerapuhan dan ketidakpastian dalam perjalanan hidup.

Pemahaman tentang Alam dan Kehidupan: Penyair mengungkapkan bahwa setelah meninggalkan jejak kemarau lama, kupu-kupu berubah menjadi kaca. Hal ini menyiratkan bahwa alam memiliki kemampuan untuk beradaptasi dan berubah dalam menghadapi tantangan dan perubahan lingkungan. Pemahaman akan proses alamiah ini membawa pengetahuan dan pemahaman yang lebih dalam tentang kehidupan dan keberadaan.

Eksplorasi akan Perjalanan Rohani: Puisi ini juga mencerminkan perjalanan rohani seseorang dalam mencari makna dan pemahaman yang lebih dalam tentang dirinya sendiri dan keberadaannya di dunia. Penyair menyebutkan bahwa malam menjadi jalan dan pencarian akan pemilik diri. Ini menandakan upaya untuk memahami esensi diri dan keberadaan, serta menjelajahi perjalanan spiritual dalam menemukan kedamaian dan keselarasan.

Gambaran Alam yang Kuat: Penyair menggunakan gambaran alam yang kuat untuk menyampaikan suasana yang terasa dalam puisi ini. Dengan menggambarkan malam sebagai jalan dan suara ombak yang melimbur, pembaca diundang untuk merasakan kedalaman dan keintiman alamiah yang terkandung dalam puisi.

Penyelidikan tentang Kehidupan dan Kematian: Puisi ini juga menyelidiki tema kehidupan dan kematian dengan gambaran tangan-tangan mayat yang menjulur ke bulan. Ini menciptakan suasana misterius dan reflektif tentang sifat kesejatian manusia, keabadian, dan hubungannya dengan alam semesta.

Puisi "Kupu-Kupu Kaca" adalah karya yang menggugah pemikiran dan menyajikan gambaran-gambaran yang kaya tentang kehidupan, alam, dan perjalanan spiritual manusia. Dengan menggunakan bahasa yang kuat dan imajinatif, Kriapur mengajak pembaca untuk merenungkan makna dan keindahan dalam perubahan, perjalanan, dan eksistensi manusia di alam semesta yang luas ini.

Puisi: Kupu-Kupu Kaca
Puisi: Kupu-Kupu Kaca
Karya: Kriapur

Biodata Kriapur:
  • Kriapur (akronim dari Kristianto Agus Purnomo) lahir pada tahun 1959 di Solo.
  • Kriapur meninggal dunia pada tanggal 17 Februari 1987 dalam sebuah kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Batang, Pekalongan, Jawa tengah.
© Sepenuhnya. All rights reserved.