6 Tempat Wisata Malam di Denpasar Bali

6 Tempat Wisata Malam Di Denpasar Bali
Sebagai ibu kota dari pulau Bali, Denpasar termasuk salah satu tempat wisata di Bali yang sangat menarik untuk dikunjungi. Tidak hanya dikenal dengan klub malamnya saja, di tengah kota Denpasar, terdapat tempat-tempat wisata malam yang bisa anda kunjungi.

6 Tempat Wisata Malam di Denpasar Bali

Di manakah tempat-tempat tersebut? Berikut ulasannya untuk anda.

1. Monumen Bajra Sandhi Renon


Selain pura dan klub malam, di kota Denpasar memiliki tempat untuk wisata malam yang masih tersembunyi, salah satunya adalah monumen Bajra Sandhi Renon. Dimulai dari ide Prof. Dr. Ida Bagus Mantra yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Bali, beliau mencetuskan ide untuk membuat museum dan monumen yang menggambarkan perjuangan rakyat Bali.

Dan akhirnya, pada tahun 1988 dilakukan peletakan batu pertama, dan pada akhirnya, monumen ini diresmikan pada bulan Juni 2003 oleh Presiden RI pada saat itu, yakni Ibu Megawati Soekarnoputri.

Bentuk museum ini sendiri diambil berdasarkan cerita Hindu pada saat Pemutaran Gunung Mandara Giri yang dilakukan oleh para Dewa dan raksasa guna mendapatkan Tirta Amertha atau Air Suci Kehidupan.

Di tempat ini, Anda akan melihat sebuah diorama menarik yang menceritakan kisah rakyat Bali. Diorama-diorama tersebut, disusun secara melingkar mengikuti kontur ruangan, setiap diorama berisi patung-patung yang disajikan dalam tiga bahasa, yaitu Aksara Bali, bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

Sejatinya, monumen ini tidak hanya menceritakan perjuangan masyarakat Bali saja, namun juga melambangkan Bali sebagai bagian dari negara Indonesia secara utuh.

Hal tersebut dapat dilihat dari 17 anak tangga yang ada di pintu utama, 8 buah tiang agung di dalam gedung monumen, dan tinggi monumen yang menjulang setinggi 45 meter, dan jika digabungkan, 17-8- 45 merupakan simbol dari kemerdekaan Republik Indonesia.

Lokasi Monumen Bajra Sandhi Renon:
Jl. Basuki Rachmat, Depansar (persis di depan kantor Gubernur Bali).


2. Art Centre Denpasar


Art Center Bali atau sering disebut dengan Taman Werdhi Budaya Art Centre Denpasar didirikan atas usulan gubernur Bali ke-6, Bapak Ida Bagus Mantra, yang memiliki tujuan ingin lebih mengembangkan kesenian dan kemajuan pariwisata di pulau Bali.

Saat ini, Art center Bali digunakan sebagai tempat pementasan seni dan juga tempat untuk mengembangkan bakat-bakat seni yang dimiliki oleh masyarakat Bali.

Ingin mengenal tarian tradisional Bali? Anda bisa menontonnya secara langsung di tempat ini secara gratis! Hal yang paling ditunggu, adalah Bali Art Festival atau Pesta Kesenian Bali yang biasanya dilaksanakan pada bulan Juni sampai bulan Juli disetiap tahunnya.

Tidak hanya dari wilayah Denpasar saja, namun pesta kesenian Bali juga diikuti oleh seluruh kabupaten di Bal. Setiap kabupaten saling dengan mempertontonkan parade seni yang menjadi ciri khas masing - masing daerahnya.

Lokasi Art Centre Denpasar:
Jl. Nusa Indah Denpasar Bali.


3. Pasar Seni Kumbasari


Hingga saat ini, tidak ada bukti sejarah mengenai asal muasal pasar ini menjadi tempat aktivitas perdagangan. Namun, secara legal, pihak pemerintah provinsi Bali meresmikan pasar Seni Kumbasari pada tanggal 1 Agustus 1994 silam.

Meskipun operasional waktu penjualan barang seni mulai dari pukul 09.00 -17.00 WITA, tidak jarang Anda bisa berbelanja saat malam hari. Pasar yang terdiri dari empat lantai ini, menjual beragam pernak-pernik, kerajinan, dan karya seni khas Bali.

Selain itu, Anda juga bisa menemukan banyak baju-baju, aksesoris, lukisan, patung, dan ornamen-ornamen tradisional lainnya. Satu hal yang menarik di pasar ini adalah, harga berbagai kerajinan yang dijajakan para pedagang bisa anda tawar!

Meskipun sempat mengalami kebakaran pada tahun 2000 silam, namun Pasar Seni Kumbasari kini kembali berdiri tegak untuk memenuhi hasrat belanja para pencari oleh-oleh murah.

Lokasi Pasar Seni Kumbasari:
Jl. Gajah Mada, Denpasar, Bali


4. Pasar Kreneng Denpasar


Pasar ini cukup unik dan tidak pernah sepi dari aktivitas perdagangan. Pada pagi hari hingga menjelang siang, pasar ini merupakan pasar tradisional yang menjual barang kebutuhan sehari-hari.

Dan ketika malam datang, Pasar Kreneng berubah menjadi sebuah pasar malam dengan menjual berbagai aneka makanan dan pakaian.

Ketika masuk ke dalam pasar ini, Anda akan menemukan dua patung besar yang mengapit tangga masuk, yaitu sebuah simbol penjaga pasar agar seluruh pedagang yang ada di dalamnya, sukses dan selamat dalam menjalankan aktivitas perdagangan.

Dan tidak perlu heran jika anda melihat para pedagang sedang menghanturkan sesajen kecil atau canangsari di hadapan kedua patung tersebut sebelum mereka memulai aktivitasnya.

Terdapat aneka macam kuliner yang bisa anda coba di pasar ini, mulai dari babi guling, nasi campur, chinese food ala Bali, hingga masakan non-babi seperti sate kambing dan bakso. Dan pastinya, harga makanan disini pun sangat terjangkau dompet!

Ada satu hal unik yang bisa anda temukan di pasar ini, cara paling mudah untuk membedakan pedagang makanan khas Bali dan non-Bali adalah dengan melihat, apakah terdapat sesaji kecil atau dalam bahasa lokal disebut plangkiran di sebelah kiri atau kanan tempat pedagang berjualan. Jika tidak ada, berarti pedagang tersebut non-Bali.

Lokasi Pasar Kreneng Denpasar:
Jl. Kamboja, Badung, Denpasar.


5. Pulau Serangan


Seperti halnya nelayan, memancing saat malam hari merupakan sebuah aktivitas yang paling menyenangkan sekaligus menguntungkan, karena kebanyakan ikan di tengah laut justru memulai kehidupannya saat malam tiba.

Untuk bisa menikmati suasana malam dengan memancing di pulau Serangan,anda disarankan untuk menyewa jukung, yaitu kapal nelayan yang memiliki atap, dengan kapasitas penumpang hanya tiga hingga empat penumpang saja.

Hanya perlu membayar Rp 40.000,- saja untuk mencapai lokasi memancing yang strategis, ombak yang cukup tenang, akan memudahkan Anda dalam memancing.

Sambil menunggu umpan anda dimakan, Anda bisa menikmati angin sepoi-sepoi dan melihat keindahan panorama daratan hijau yang menyejukkan mata.


6. Nol Kilometer


Di tempat ini, Anda tidak hanya bisa menyaksikan sisa-sisa sejarah perjuangan Bali. Saat sore hari, Nol Kilometer sangat ramai oleh aktivitas warga yang ingin berlari santai atau bersepeda, bahkan menjadi taman bermain untuk anak-anak.

Dan pada saat malam hari, anda bisa melihat patung Catur Muka yang berdiri tegak. Pada bagian depan patung, sebuah air mancur yang dapat menyentuh tubuh patung mengikuti irama jarum jam.

Ditambah dengan warna-warni lampu-lampu yang mengelilingi Patung Catur Muka, menjadikan Nol Kilometer sebagai tempat wisata sekaligus objek foto yang Instagram material di malam hari.

Setiap akhir pekan, Nol Kilometer selalu dipenuhi oleh masyarakat yang ingin menikmati hiburan malam gratis.

Lokasi Nol Kilometer:
Perempatan Agung Kota Denpasar


Nah, setelah puas menikmati berbagai wisata malam di tempat-tempat wisata di atas, anda bisa melepas lelah dengan beristirahat di hotel-hotel murah sekitar Denpasar. Dan selalu pastikan anda sudah booking kamar hotel termurah di Bali terlebih dahulu. Temukan dan cari promo hotel murah di Reservasi.com. Selamat berlibur!
© Sepenuhnya. All rights reserved.