Puisi: Pepatah Buron (Karya Wiji Thukul)

Puisi "Pepatah Buron" karya Wiji Thukul menggambarkan pandangan penyair terhadap penindasan dan pentingnya memiliki sahabat yang setia.
Pepatah Buron


Penindasan adalah guru paling jujur
bagi yang mengalami
lihatlah tindakan penguasa
bukan retorika bukan pidatonya

Kawan sejati adalah kawan yang
masih berani
tertawa bersama
walau dalam kepungan bahaya.


Sumber: Para Jendral Marah-Marah (2013)

Analisis Puisi:
Puisi "Pepatah Buron" karya Wiji Thukul menggambarkan pandangan penyair terhadap penindasan dan pentingnya memiliki sahabat yang setia. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan makna di balik perlawanan terhadap ketidakadilan dan arti sejati dari persahabatan.

Kritik Terhadap Penindasan: Puisi ini mengeksplorasi tema penindasan dengan merujuk pada tindakan penguasa yang sebenarnya daripada pidato atau retorika mereka. Penyair mengingatkan kita bahwa penindasan adalah kenyataan yang perlu dihadapi oleh banyak orang, dan melihat tindakan penguasa adalah cara yang paling jujur untuk memahaminya.

Keadilan dan Keprihatinan: Puisi ini menyiratkan keprihatinan penyair terhadap keadilan dan hak asasi manusia. Penyair menyarankan bahwa perjuangan untuk keadilan bukan hanya sebuah konsep, tetapi juga tindakan nyata yang melibatkan risiko dan pengorbanan.

Makna Sahabat Sejati: Puisi ini menggarisbawahi pentingnya memiliki sahabat sejati. Sahabat sejati adalah mereka yang tetap berani dan setia bahkan dalam situasi yang penuh bahaya. Pesan ini menekankan bahwa dalam menghadapi ketidakadilan, dukungan dari sahabat yang dapat diandalkan sangat berharga.

Pepatah Sebagai Simbolisme: Penggunaan pepatah dalam puisi ini, seperti "Penindasan adalah guru paling jujur," adalah bentuk simbolisme. Pepatah digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan mendalam tentang kebenaran hidup yang seringkali sulit dipahami.

Pemberontakan Terhadap Ketidakadilan: Puisi ini bisa dianggap sebagai bentuk pemberontakan terhadap ketidakadilan yang ditemui dalam masyarakat. Penyair mengajak pembaca untuk tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga pelaku perubahan dalam menghadapi penindasan.

Puisi "Pepatah Buron" menggambarkan perlawanan terhadap penindasan, pentingnya sahabat sejati, dan harapan untuk keadilan. Puisi ini menciptakan sebuah narasi yang mendorong pembaca untuk merenungkan peran mereka dalam melawan ketidakadilan dan memberikan dukungan kepada sahabat yang setia.

Wiji Thukul
Puisi: Pepatah Buron
Karya: Wiji Thukul

Biodata Wiji Thukul:
  • Wiji Thukul (nama asli Wiji Widodo) lahir pada tanggal 26 Agustus 1963 di Solo, Jawa Tengah.
  • Wiji Thukul menghilang sejak tahun 1998 dan sampai sekarang tidak diketahui keberadaannya (dinyatakan hilang dengan dugaan diculik oleh militer).
© Sepenuhnya. All rights reserved.