Puisi: Mata Derita (Karya Ajip Rosidi)

Puisi "Mata Derita" menggambarkan kehadiran derita dalam kehidupan manusia, namun juga menyiratkan pemahaman yang mendalam dan keindahan yang ...
Mata Derita

Ada yang datang bermata derita
pagi berwarna olehnya

Ada perawan bermata derita
berselendang angin remaja

Ada yang memandang ke dalam hatiku
bumi pun jadi biru

Ada yang memancar: kebeningan hening
dan segalanya pun tak teraba lagi.

1954

Sumber: Jeram (1970)

Analisis Puisi:

Puisi "Mata Derita" karya Ajip Rosidi adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan kehadiran derita dan penderitaan yang melingkupi kehidupan, namun juga menyiratkan keindahan dan pemahaman yang mendalam terhadap pengalaman manusia.

Derita dalam Kehidupan: Penyair memulai puisi dengan menggambarkan kehadiran "mata derita" yang hadir dalam kehidupan. Derita digambarkan sebagai entitas yang hadir di pagi hari, memberikan warna yang berbeda dalam kehidupan manusia. Ini mencerminkan realitas bahwa derita seringkali menjadi bagian tak terpisahkan dari pengalaman manusia, bahkan dalam saat-saat yang penuh cahaya seperti pagi hari.

Keindahan dalam Derita: Meskipun derita hadir, penyair juga menampilkan keindahan dalam keberadaannya. Ia menggambarkan perawan bermata derita yang memiliki kecantikan yang tidak terbantahkan, namun juga terlihat terikat dengan kesedihan dan penderitaan. Hal ini menunjukkan bahwa dalam setiap pengalaman derita, terdapat aspek keindahan yang juga hadir.

Kedalaman Pengamatan: Puisi ini menunjukkan kedalaman pengamatan penyair terhadap kehidupan dan pengalaman manusia. Ia menggambarkan bahwa ada yang memandang ke dalam hatinya, yang membuat bumi terlihat biru. Ini menciptakan gambaran bahwa dalam pengalaman derita, seseorang dapat memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang diri mereka sendiri dan dunia di sekitarnya.

Kebeningan Hening dalam Kesadaran: Penyair menutup puisi dengan menyoroti kebeningan hening yang muncul setelah pengalaman derita. Ini menciptakan gambaran tentang pemahaman dan penerimaan yang mendalam terhadap kondisi manusia. Meskipun segala sesuatu terasa tak teraba lagi, kehadiran kebeningan ini menunjukkan pemahaman yang lebih luas tentang kehidupan dan penderitaan.

Puisi "Mata Derita" adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan kehadiran derita dalam kehidupan manusia, namun juga menyiratkan pemahaman yang mendalam dan keindahan yang tersembunyi dalam setiap pengalaman tersebut. Dengan bahasa yang sederhana namun padat makna, penyair mengajak pembaca untuk merenungkan tentang sifat manusia dan perjalanan rohani yang dialaminya. Puisi ini mengajak kita untuk melihat bahwa bahkan dalam kegelapan derita, terdapat kecerahan dan pemahaman yang dapat ditemukan.

Puisi Ajip Rosidi
Puisi: Mata Derita
Karya: Ajip Rosidi

Biodata Ajip Rosidi:
  • Ajip Rosidi lahir pada tanggal 31 Januari 1938 di Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat.
  • Ajip Rosidi meninggal dunia pada tanggal 29 Juli 2020 (pada usia 82 tahun) di Magelang, Jawa Tengah.
  • Ajip Rosidi adalah salah satu Sastrawan Angkatan 66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.