Puisi: Warna (Karya Ajip Rosidi)

Puisi "Warna" karya Ajip Rosidi menggambarkan dinamika kehidupan, perjalanan dari masa kanak-kanak ke kedewasaan, serta pencarian makna dan ...
Warna

Menyala warna membakar dada
hari-hari penuh bisa
waktu dihabisi mimpi-mimpi
bocah meningkat dewasa

tiga jalan pertemuan
dalam mengerti
dalam diri
menyerah ke mata nyalang

warna nyala dalam waktu dalam ruang
selama jarak masih ada
selama ia belum mengerti

1954

Sumber: Jeram (1970)

Analisis Puisi:
Puisi "Warna" karya Ajip Rosidi adalah sebuah karya sastra yang menghadirkan gambaran tentang perjalanan kehidupan dan pencarian makna di dalamnya. Dengan penggunaan bahasa yang sederhana namun penuh dengan kedalaman, Rosidi menggambarkan dinamika kehidupan yang penuh dengan warna-warni pengalaman dan tantangan.

Metafora Warna: Dalam puisi ini, "warna" menjadi metafora untuk berbagai pengalaman dan emosi dalam kehidupan. Warna-warna yang menyala dan membakar dada menggambarkan intensitas dan kekuatan pengalaman manusia. Penggunaan metafora ini menciptakan gambaran yang kuat tentang keberagaman dan kekayaan kehidupan.

Perjalanan Kehidupan: Puisi ini menggambarkan perjalanan seorang individu dari masa kanak-kanak ke kedewasaan. Dari bocah yang penuh dengan mimpi-mimpi, individu tersebut tumbuh menjadi seseorang yang semakin memahami kehidupan dan dirinya sendiri. Tiga jalan pertemuan yang disebutkan dalam puisi mungkin merujuk pada berbagai pilihan dan pertimbangan yang harus dihadapi dalam kehidupan.

Pencarian Makna: Pencarian makna dan pemahaman tentang diri dan kehidupan menjadi tema sentral dalam puisi ini. Menyelami dalam diri sendiri dan menyerah kepada pengalaman dan pemahaman adalah langkah-langkah yang penting dalam perjalanan menuju kedewasaan dan pemahaman yang lebih dalam tentang kehidupan.

Ketidakpastian dan Penemuan: Puisi ini juga menggambarkan ketidakpastian yang melekat dalam kehidupan. Warna-warna yang menyala dalam waktu dan ruang mengisyaratkan akan keberlanjutan dan dinamika kehidupan yang terus berubah. Meskipun demikian, individu masih harus mencari dan menemukan makna di tengah ketidakpastian tersebut.

Puisi "Warna" karya Ajip Rosidi adalah sebuah refleksi tentang perjalanan kehidupan manusia, yang penuh dengan warna-warni pengalaman dan makna. Dengan bahasa yang sederhana namun penuh dengan makna, Rosidi menggambarkan dinamika kehidupan, perjalanan dari masa kanak-kanak ke kedewasaan, serta pencarian makna dan pemahaman tentang diri dan kehidupan. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang dinamika kehidupan dan pentingnya menyelami diri sendiri dalam perjalanan menuju kedewasaan dan pemahaman yang lebih dalam.

Puisi Ajip Rosidi
Puisi: Warna
Karya: Ajip Rosidi

Biodata Ajip Rosidi:
  • Ajip Rosidi lahir pada tanggal 31 Januari 1938 di Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat.
  • Ajip Rosidi meninggal dunia pada tanggal 29 Juli 2020 (pada usia 82 tahun) di Magelang, Jawa Tengah.
  • Ajip Rosidi adalah salah satu Sastrawan Angkatan 66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.