Puisi: Ada Tilgram Tiba Senja (Karya W.S. Rendra)

Puisi "Ada Tilgram Tiba Senja" karya W.S. Rendra adalah ekspresi mendalam tentang perasaan seorang ibu yang menantikan kepulangan anaknya.
Ada Tilgram Tiba Senja

(Ada tilgram tiba senja
dari pusar kota yang gila
disemat di dada bunda).

(BUNDA, LETIHKU TANDAS KE TULANG
ANAKDA KEMBALI PULANG).

Kapuk randu! Kapuk randu!
Selembut tudung cendawan
kuncup-kuncup di hatiku
pada mengembang bemerkahan.

Dulu ketika pamit mengembara
kuberi ia kuda bapanya
berwarna sawo muda
cepat larinya jauh perginya.

Dulu masanya rontok asam jawa
untuk apa kurontokkan air mata?
Cepat larinya
jauh perginya.

Lelaki yang kuat biarlah menuruti darahnya
menghunjam ke rimba dan pusar kota.
Tinggal bunda di rumah menepuki dada
melepas hari tua, melepas doa-doa
cepat larinya
jauh perginya.

Elang yang gugur tergeletak
elang yang gugur terebah
satu harapku pada anak
ingat 'kan pulang 'pabila lelah.

Kecilnya dulu meremasi susuku
kini letih pulang ke ibu
hatiku tersedu
hatiku tersedu.

Bunga randu! Bunga randu!
Anakku lanang kembali kupangku.

Darah, o, darah
ia pun lelah
dan mengerti artinya rumah.

Rumah mungil berjendela dua
serta bunga di bendulnya
bukankah itu mesra?

Ada podang pulang ke sarang,
tembangnya panjang berulang-ulang
- Pulang ya pulang, hai Petualang!

Ketapang. Ketapang yang kembang
berumpun di dekat perigi tua
anakku datang, anakku pulang
kembali kucium, kembali kuriba.

Sumber: Ballada Orang-Orang Tercinta (1957)

Analisis Puisi:
Puisi Ada Tilgram Tiba Senja" karya W.S. Rendra menghadirkan gambaran tentang perasaan seorang ibu yang menantikan kepulangan anak laki-lakinya. Puisi ini menggambarkan perasaan cemas, kerinduan, dan kegembiraan seorang ibu yang menanti kedatangan anaknya.

Penggunaan Gaya Bahasa Simbolis: Penyair menggunakan gaya bahasa simbolis untuk menggambarkan perasaan dan situasi. "Tilgram" mewakili telegram, yang adalah bentuk komunikasi tertulis. Dengan kata ini, penyair menciptakan gambaran tentang komunikasi jarak jauh, kemungkinan dari anak yang berada di tempat yang jauh.

Perasaan Cemas dan Kegelisahan: Dalam baris "(Ada tilgram tiba senja / dari pusar kota yang gila / disemat di dada bunda)," penyair menggambarkan perasaan ibu yang cemas dan gelisah ketika menerima berita dari anaknya melalui telegram. Ibu ini menyimpan berita tersebut di dadanya, mencerminkan bagaimana perasaan dan kekhawatirannya tertanam kuat.

Rindu akan Anak yang Pergi: Bait "(BUNDA, LETIHKU TANDAS KE TULANG / ANAKDA KEMBALI PULANG)" menggambarkan perasaan rindu dan kerinduan seorang ibu kepada anaknya yang telah pergi. Kata-kata ini mengungkapkan harapan dan doa agar anaknya selamat pulang.

Gambaran Alam yang Lembut: Penyair menggunakan gambaran alam, seperti "Kapuk randu" (sejenis pohon), untuk mengekspresikan perasaan halus dan penuh kasih sayang ibu terhadap anaknya. Ini menciptakan atmosfer yang lembut dan menunjukkan kedalaman perasaan ibu.

Kontras Kehidupan Lalu dan Sekarang: Penyair menciptakan kontras antara masa lalu dan sekarang dalam baris "Dulu ketika pamit mengembara / kuberi ia kuda bapanya." Ini menyoroti perubahan dalam kehidupan anak yang telah meninggalkan rumah dan mengembara.

Kehadiran dan Kedamaian Rumah: Penyair menggambarkan perasaan ibu yang menemukan kedamaian dalam rumahnya dalam baris "Rumah mungil berjendela dua / serta bunga di bendulnya / bukankah itu mesra?" Ini menggambarkan kebahagiaan dan ketenangan yang ditemukan dalam rumah, dan mungkin menjadi gambaran tentang kembali kepada akar-akar dan kehangatan keluarga.

Keindahan Bahasa: Puisi ini menggunakan bahasa yang indah dan puitis, dengan penggunaan kata-kata yang merangkai suasana dan perasaan. Bahasa ini membantu menggambarkan perasaan dan gambaran yang ada dalam puisi dengan cara yang mendalam dan mengesankan.

Puisi W.S. Rendra
Puisi: Ada Tilgram Tiba Senja
Karya: W.S. Rendra

Biodata W.S. Rendra:
  • W.S. Rendra lahir pada tanggal 7 November 1935 di Surakarta (Solo), Jawa Tengah.
  • W.S. Rendra meninggal dunia pada tanggal 6 Agustus 2009 (pada usia 73 tahun) di Depok, Jawa Barat.
© Sepenuhnya. All rights reserved.