Puisi: Kau Ini Bagaimana atau Aku Harus Bagaimana? (Karya Mustofa Bisri)

Puisi "Kau Ini Bagaimana atau Aku Harus Bagaimana?" menggambarkan kebingungan dan ketidakpuasan dalam hubungan atau dalam masyarakat yang ...
Kau Ini Bagaimana atau Aku Harus Bagaimana?


Kau ini bagaimana?
Kau bilang aku merdeka, kau memilihkan untukku segalanya.
Kau suruh aku berpikir, aku berpikir kau tuduh aku kapir.

Aku harus bagaimana?
Kau bilang bergeraklah, aku bergerak kau curigai.
Kau bilang jangan banyak tingkah, aku diam saja kau waspadai.

Kau ini bagaimana?
Kau suruh aku memegang prinsip, aku memegang prinsip kau tuduh aku kaku.
Kau suruh aku toleran, aku toleran kau bilang aku plin-plan.

Aku harus bagaimana?
Aku kau suruh maju, aku mau maju kau selimpung kakiku.
Kau suruh aku bekerja, aku bekerja kau ganggu aku.

Kau ini bagaimana?
Kau suruh aku taqwa, khotbah keagamaanmu membuatku sakit jiwa.
Kau suruh aku mengikutimu, langkahmu tak jelas arahnya.

Aku harus bagaimana?
Aku kau suruh menghormati hukum, kebijaksanaanmu menyepelekannya.
Aku kau suruh berdisiplin, kau menyontohkan yang lain.

Kau ini bagaimana?
Kau bilang Tuhan sangat dekat, kau sendiri memanggil-manggil-Nya dengan pengeras suara setiap saat.
Kau bilang kau suka damai, kau ajak aku setiap hari bertikai.

Aku harus bagaimana?
Aku kau suruh membangun, aku membangun kau merusakkannya.
Aku kau suruh menabung, aku menabung kau menghabiskannya.

Kau ini bagaimana?
Kau suruh aku menggarap sawah, sawahku kau tanami rumah-rumah.
Kau bilang aku harus punya rumah, aku punya rumah kau meratakannya dengan tanah.

Aku harus bagaimana?
Aku kau larang berjudi, permainan spekulasimu menjadi-jadi.
Aku kau suruh bertanggung jawab, kau sendiri terus berucap Wallahu A'lam Bisshowab.

Kau ini bagaimana?
Kau suruh aku jujur, aku jujur kau tipu aku.
Kau suruh aku sabar, aku sabar kau injak tengkukku.

Aku harus bagaimana?
Aku kau suruh memilihmu sebagai wakilku, sudah 'ku pilih kau bertindak sendiri semaumu.
Kau bilang kau selalu memikirkanku, aku sapa saja kau merasa terganggu.

Kau ini bagaimana?
Kau bilang bicaralah, aku bicara kau bilang aku ceriwis.
Kau bilang jangan banyak bicara, aku bungkam kau tuduh aku apatis.

Aku harus bagaimana?
Kau bilang kritiklah, aku kritik kau marah.
Kau bilang carikan alternatifnya, aku kasih alternatif kau bilang jangan mendikte saja.

Kau ini bagaimana?
Aku bilang terserah kau, kau tidak mau.
Aku bilang terserah kita, kau tak suka.
Aku bilang terserah aku, kau memakiku.

Kau ini bagaimana?
Atau aku harus bagaimana?


1987

Sumber: Horison (April, 1990)

Analisis Puisi:
Puisi "Kau Ini Bagaimana atau Aku Harus Bagaimana?" karya Mustofa Bisri mencerminkan perasaan ketidakpastian, ketidakpuasan, dan kebingungan dalam hubungan atau masyarakat yang terasa tidak seimbang. Puisi ini mengeksplorasi konflik antara harapan, tuntutan, dan kenyataan yang terkadang bertentangan.

Ketidakpastian dan Ketidakpuasan: Puisi ini menyoroti kebingungan sang penutur terhadap pandangan ganda atau harapan yang kontradiktif dari orang lain dalam kehidupan sehari-hari. Ada kebingungan yang kuat tentang bagaimana seharusnya bertindak karena perintah dan harapan yang bertolak belakang dari lingkungan sekitarnya.

Kontradiksi dan Tidak Konsisten: Puisi ini menunjukkan kontradiksi dalam perintah atau nasihat yang diberikan oleh individu lain. Sebuah permintaan yang dilakukan kepada si penutur terkadang bertolak belakang, membingungkan, atau bahkan mengecewakan. Hal ini membuat si penutur bingung karena arah yang seharusnya diikuti menjadi tidak jelas.

Pemberontakan Terhadap Status Quo: Melalui pertanyaan dan kebingungan yang terungkap dalam puisi, terlihat adanya perlawanan terhadap ketidakadilan atau kebingungan yang disebabkan oleh ekspektasi tidak realistis. Mustofa Bisri mengekspresikan rasa tidak puas dan perlawanan terhadap ketidakadilan atau ketidaksesuaian dalam harapan dan kenyataan.

Kekuatan Retoris dan Pertanyaan Terbuka: Puisi ini mengandalkan kekuatan retoris melalui serangkaian pertanyaan yang kuat. Pertanyaan-pertanyaan ini merupakan refleksi dari ketidakpastian, kebingungan, dan kekesalan sang penutur terhadap harapan yang tidak konsisten dari orang lain. Pertanyaan-pertanyaan ini juga memberikan ruang bagi pembaca untuk merenung, karena bertujuan untuk merangsang pertimbangan tentang ketidakadilan atau kontradiksi dalam harapan yang ditujukan pada individu.

Puisi "Kau Ini Bagaimana atau Aku Harus Bagaimana?" menggambarkan kebingungan dan ketidakpuasan dalam hubungan atau dalam masyarakat yang seringkali menuntut sesuatu yang bertolak belakang. Melalui serangkaian pertanyaan dan pernyataan yang kuat, puisi ini menciptakan suasana ketidakpastian dan pertanyaan tentang bagaimana seharusnya bertindak dalam situasi yang tidak konsisten atau bertentangan.

Mustofa Bisri
Puisi: Kau Ini Bagaimana atau Aku Harus Bagaimana?
Karya: Mustofa Bisri (Gus Mus)

Biodata Mustofa Bisri:
  • Dr. (H.C.) K.H. Ahmad Mustofa Bisri (sering disapa Gus Mus) lahir pada anggal 10 Agustus 1944 di Rembang. Ia adalah seorang penyair yang cukup produktif yang sudah menerbitkan banyak buku.
  • Selain menulis puisi, Gus Mus juga menulis cerpen dan esai-esai keagamaan. Budayawan yang satu ini juga merupakan seorang penerjemah yang handal.
  • Gus Mus adalah seorang kiai yang memiliki banyak profesi, termasuk pelukis kaligrafi dan bahkan terlibat dalam dunia politik.
© Sepenuhnya. All rights reserved.