Puisi: Hidup Tak Hanya (Karya D. Zawawi Imron)

Puisi: Hidup Tak Hanya Karya: D. Zawawi Imron
Hidup Tak Hanya


Hidup tak hanya senyum, kembang dan kelam
tapi juga
keringat, air mata dan laut.

Maka
kalau aku ditanya senyum
engkaulah kulum
kalau aku ditanya kembang
engkaulah harum
kalau aku ditanya kolam
engkaulah salam
kalau aku ditanya keringat
engkaulah sengat
kalau aku ditanya laut
denyutmu yang pasti kusebut.

Sementara aku beranjak
dari tapi ke tapi
dari kalau ke kalau
dari pasti ke mungkin
suara rindu yang diisyaratkan sayap kupu-kupu
mendatangkan pinisi purba.

Aku pun berlayar
di pamor badik.


Sumber: Berlayar di Pamor Badik (1994)

Analisis Puisi:
Berikut adalah beberapa hal menarik dari puisi "Hidup Tak Hanya" karya D. Zawawi Imron:
  1. Gambaran hidup yang kompleks: Puisi ini mengungkapkan bahwa hidup tidak hanya terdiri dari momen-momen indah seperti senyum dan kembang, tetapi juga menghadirkan tantangan dan penderitaan seperti keringat, air mata, dan laut. Ini menciptakan gambaran tentang realitas hidup yang tidak selalu indah.
  2. Penggabungan antara subjek dan objek: Puisi ini menggunakan kata ganti orang kedua (engkaulah) untuk menggambarkan hubungan intim antara penulis dan subjek yang ditanyakan. Hal ini menciptakan ikatan yang kuat antara kehidupan dan elemen-elemen yang diwakilkan.
  3. Perubahan dan perjalanan hidup: Puisi ini menggambarkan perubahan dan perjalanan hidup melalui penggunaan kata-kata seperti "dari tapi ke tapi" dan "dari pasti ke mungkin." Ini mencerminkan perubahan sikap, keadaan, dan persepsi dalam perjalanan hidup.
  4. Simbolisme kupu-kupu dan pinisi: Kupu-kupu sering digunakan sebagai simbol perubahan dan transformasi. Dalam puisi ini, suara rindu yang diisyaratkan oleh sayap kupu-kupu membawa penulis ke perjalanan melalui pinisi purba, yang merupakan kapal tradisional Bugis-Makassar. Simbolisme ini menciptakan gambaran tentang keinginan untuk menjalani perjalanan dan mengalami transformasi.
  5. Penggunaan pamor badik: Pamor badik adalah motif tradisional dalam kain tenun khas Indonesia. Penggunaan pamor badik dalam puisi ini mungkin mengacu pada kebudayaan dan warisan budaya Indonesia, serta menggambarkan identitas dan perjalanan penulis.
Puisi ini menarik karena menggambarkan kompleksitas kehidupan, perubahan, dan perjalanan, serta menggunakan simbolisme yang kaya untuk menyampaikan pesan-pesan yang mendalam.

Puisi D. Zawawi Imron
Puisi: Hidup Tak Hanya
Karya: D. Zawawi Imron

Biodata D. Zawawi Imron:
  • D. Zawawi Imron lahir pada tanggal 1 Januari 1945 di desa Batang-batang, Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.