Puisi: Tiada (Karya Joko Pinurbo)

Puisi "Tiada" karya Joko Pinurbo menggambarkan kerinduan dan kehilangan yang mendalam terhadap rumah dan seorang ibu.
Tiada


Tiada pengembara yang tak merindukan
sebuah rumah, bahkan jika rumahnya hanya ada
di balik iklan yang ia baca di perjalanan.

Tiada rumah yang tak merindukan seorang ibu
yang murah berkah, bahkan jika ibu tinggal ada
di bingkai foto yang mulai kusam.

Lebih baik punya ibu daripada punya rumah,
kata temanku yang rumahnya konon baru enam
sementara sosok ibunya belum juga ia temukan.

Ya lebih baik punya keduanya, kata saya,
dan entah mengapa air matanya leleh perlahan.


2003

Analisis Puisi:
Puisi "Tiada" karya Joko Pinurbo adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan kerinduan dan kehilangan yang mendalam terhadap rumah dan seorang ibu. Puisi ini menciptakan perasaan nostalgia dan merenungkan pentingnya rumah dan kasih seorang ibu dalam kehidupan.

Kerinduan akan Rumah: Puisi ini dimulai dengan menggambarkan kerinduan seseorang terhadap rumah. Rumah di sini bukan hanya sebuah tempat berlindung, tetapi juga menjadi simbol kestabilan, keamanan, dan kenyamanan. Pengembara dalam puisi ini merindukan rumah meskipun ia hanya mengetahui tentang rumah itu melalui iklan yang ia baca selama perjalanannya. Hal ini menciptakan gambaran tentang kehilangan hubungan pribadi dengan tempat tinggal yang nyata.

Kerinduan akan Seorang Ibu: Selain kerinduan akan rumah, puisi ini juga menggambarkan kerinduan seseorang terhadap seorang ibu. Ibu di sini adalah simbol kasih sayang, dukungan, dan perlindungan. Pengembara dalam puisi merindukan ibunya, meskipun ia hanya memiliki gambar ibunya dalam sebuah foto yang mulai pudar. Hal ini menciptakan perasaan kehilangan terhadap sosok ibu yang seharusnya menjadi sumber cinta dan kehangatan.

Kontras: Puisi ini menciptakan kontras antara kehilangan rumah dan kehilangan ibu. Meskipun seseorang dapat merindukan rumahnya, kehilangan kasih seorang ibu mungkin menjadi lebih mendalam dan emosional. Kontras ini menciptakan perasaan kompleks dalam puisi, menggambarkan betapa pentingnya kedua elemen ini dalam kehidupan seseorang.

Perbandingan Rumah dan Ibu: Pada akhir puisi, ada perbandingan antara memiliki ibu dan memiliki rumah. Teman pengembara mencatat bahwa lebih baik memiliki ibu daripada rumah, sementara pengembara merespon dengan mengatakan lebih baik memiliki keduanya. Pernyataan ini menciptakan refleksi tentang pentingnya kedua aspek tersebut dalam kehidupan seseorang.

Kesedihan yang Dalam: Puisi ini diakhiri dengan menciptakan kesedihan yang dalam ketika pengembara mulai meneteskan air mata. Ini menunjukkan bahwa perasaan nostalgia dan kehilangan terhadap rumah dan ibu adalah perasaan yang mendalam dan memilukan.

Puisi "Tiada" adalah karya sastra yang menggambarkan kerinduan, kehilangan, dan kompleksitas dalam hubungan manusia dengan rumah dan ibu. Puisi ini menyoroti pentingnya kedua elemen ini dalam kehidupan dan bagaimana kehilangannya dapat menciptakan perasaan yang mendalam dan emosional.

Puisi
Puisi: Tiada
Karya: Joko Pinurbo
© Sepenuhnya. All rights reserved.