Puisi: Bola Lampu (Karya Sapardi Djoko Damono)

Puisi "Bola Lampu" karya Sapardi Djoko Damono menggunakan metafora bola lampu untuk menyampaikan pesan yang lebih dalam tentang persepsi, interaksi ..
Bola Lampu

Sebuah bola lampu menyala tergantung dalam kamar. Lelaki
    itu menyusun jari-jarinya dan bayang-bayangnya
    tampak bergerak di dinding; "Itu kijang," katanya.
    "Hore!" teriak anak-anaknya, "sekarang harimau!"
"Itu harimau." Hore! Itu gajah, itu babi hutan, itu kera..."

Sebuah bola lampu ingin memejamkan dirinya. Ia merasa
    berada di tengah hutan. Ia bising mendengar
    hingar-bingar kawanan binatang buas itu. Ia tiba-tiba
    merasa asing dan tak diperhatikan.

1973

Sumber: Hujan Bulan Juni (1994)

Analisis Puisi:
Puisi "Bola Lampu" karya Sapardi Djoko Damono adalah sebuah karya sastra yang sederhana namun mengandung kedalaman makna. Dalam puisi ini, penyair menggunakan metafora bola lampu untuk menyampaikan pesan yang lebih dalam tentang persepsi, interaksi manusia, dan perasaan kesepian.

Metafora Bola Lampu: Bola lampu dalam puisi ini menjadi simbol yang kuat. Pada satu sisi, bola lampu digunakan untuk menggambarkan interaksi sederhana antara seorang lelaki dan anak-anaknya di dalam kamar. Mereka menciptakan bayangan-bayangan binatang di dinding dengan menggunakan jari-jari mereka dan bayangan dari cahaya bola lampu. Hal ini menciptakan suasana keceriaan dan kebersamaan di dalam ruangan.

Realitas dan Imajinasi: Di sisi lain, bola lampu juga menjadi simbol dari realitas dan imajinasi yang bertentangan. Meskipun cahaya bola lampu mampu menciptakan bayangan-bayangan yang menghibur, pada akhirnya bola lampu itu sendiri memiliki perasaan yang berbeda. Ia merasa terasing dan tak diperhatikan di tengah hutan yang sunyi, di mana hingar-bingar binatang buas justru menambah kesepiannya.

Persepsi dan Kehidupan: Puisi ini juga mengangkat tema tentang persepsi dan kehidupan. Cara anak-anak dan lelaki tersebut mempersepsikan bayangan-bayangan yang tercipta dari cahaya bola lampu menunjukkan bagaimana persepsi dapat memengaruhi realitas yang dialami seseorang. Di sisi lain, perasaan terasing dan tak diperhatikan yang dialami oleh bola lampu menggambarkan bagaimana kehidupan kadang-kadang bisa terasa sepi dan tidak berarti, meskipun terlihat ceria dari luar.

Kesendirian dan Keterhubungan: Puisi ini juga menyoroti tema kesendirian dan keterhubungan. Meskipun kita hidup dalam lingkungan yang ramai dan penuh dengan interaksi sosial, ada saat-saat di mana kita bisa merasa sendirian dan terasing. Kehadiran orang lain kadang-kadang tidak cukup untuk menghilangkan perasaan kesepian yang mendalam.

Dengan menggunakan gambaran sederhana dari sebuah bola lampu, Sapardi Djoko Damono berhasil menyampaikan pesan yang kompleks tentang persepsi, interaksi manusia, dan perasaan kesepian. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang hubungan antara realitas dan imajinasi, serta pentingnya keterhubungan antara satu sama lain di dalam kehidupan yang kadang-kadang terasa sepi.

Puisi Sapardi Djoko Damono
Puisi: Bola Lampu
Karya: Sapardi Djoko Damono

Biodata Sapardi Djoko Damono:
  • Sapardi Djoko Damono lahir pada tanggal 20 Maret 1940 di Solo, Jawa Tengah.
  • Sapardi Djoko Damono meninggal dunia pada tanggal 19 Juli 2020.
© Sepenuhnya. All rights reserved.