Puisi: Aku Akan Mengajakmu Berlayar, Cinta (Karya Lasinta Ari Nendra Wibawa)

Puisi "Aku Akan Mengajakmu Berlayar, Cinta" membawa pembaca dalam perjalanan cinta yang dipenuhi dengan nuansa keindahan, tantangan, dan kebersamaan.
Aku Akan Mengajakmu Berlayar, Cinta
(Kinanthi Anggraini)


Hari ini aku akan mengajakmu berlayar, cinta. Sebelum waktu menyuruh matahari meramu senja. Sebab saat gelap menyapa, aku tak bisa mereka-reka. Mana arah barat, timur, selatan, dan utara. Atau angin yang sedari tadi diam saja, menjadi ganas dan meniupkan dingin di luar kehendak kita.

Maaf jika aku tak bisa menawarkan banyak perahu, untuk menemani ke daratan dan pulau yang kita mau. Tapi aku yakin bisa memilih rute terbaik yang akan kita tuju. Dan bila di perjalanan aku tak bisa menjaga senyummu. Aku takkan pernah lupa janjiku: membuat sepasang camar yang melintas perahu cemburu.

Kita tak bisa mengandalkan angin selamanya, agar layar tetap tegak menjulang ke angkasa. Itulah saat di mana kita mesti mendayung perahu bersama. Dan jika kelak make up yang kau pakai terhapus oleh peluhmu, aku meminta sejenak pengertianmu. Tak perlu kau pasang wajah sunyi berlapis pilu.

Tak ada yang kuminta darimu selain kesetiaan, tetap berdiri di sepanjang haluan-buritan. Sewaktu perahu yang kita tumpangi oleng ke kiri dan kanan, oleh ombak dan badai yang menghantam pelayaran. Itulah saat di mana aku ingin melihat senyummu, tegar di sampingku sebagai penguat sandaran.


Surakarta, 1 Oktober 2011

Analisis Puisi:
Puisi "Aku Akan Mengajakmu Berlayar, Cinta" karya Lasinta Ari Nendra Wibawa adalah karya yang menggambarkan perjalanan cinta sebagai sebuah petualangan laut yang penuh dengan tantangan dan kebersamaan. Dalam analisis ini, kita akan menyelami beberapa elemen kunci yang memperkaya makna puisi ini.

Metafora Berlayar Sebagai Perjalanan Cinta: Puisi ini menggunakan metafora berlayar untuk menggambarkan perjalanan cinta. Aktivitas berlayar di laut menciptakan citra kebebasan, keindahan, tetapi juga ketidakpastian. Seperti halnya cinta, perjalanan laut membutuhkan kesetiaan, keberanian, dan kemampuan untuk menavigasi melalui berbagai kondisi.

Waktu Sebagai Penentu Perjalanan Cinta: Pernyataan "Sebelum waktu menyuruh matahari meramu senja" menunjukkan pentingnya waktu dalam perjalanan cinta ini. Waktu yang terbatas menggambarkan keinginan untuk menjalani setiap momen bersama sebelum kegelapan tiba. Hal ini menciptakan nuansa mendalam tentang urgensi dalam menghargai waktu bersama orang yang dicintai.

Ketidakpastian dan Tantangan dalam Cinta: Gelap yang menyapa dan ketidakpastian arah mata angin mencerminkan tantangan dan ketidakpastian dalam hubungan. Penutur puisi menyadari bahwa tidak selalu mudah mengetahui arah yang benar, dan cinta kadang-kadang diuji oleh keadaan yang sulit dan tak terduga.

Janji dan Komitmen dalam Perjalanan Bersama: Janji untuk "membuat sepasang camar yang melintas perahu cemburu" menekankan komitmen dan janji untuk menjaga kebahagiaan bersama. Metafora camar di sini menciptakan citra keindahan dan harmoni dalam hubungan, yang dijaga dengan penuh kasih sayang.

Perjuangan dan Kebersamaan di Tengah Badai: Penggambaran perahu yang oleng oleh ombak dan badai menciptakan citra perjuangan dalam hubungan. Namun, penekanan pada kesetiaan dan senyum di tengah badai menggambarkan kekuatan kebersamaan dan dukungan satu sama lain di dalam perjalanan cinta yang penuh tantangan.

Permintaan Pengertian dan Kesetiaan: Permintaan pengertian jika make up terhapus oleh peluh menciptakan gambaran kejujuran dan keaslian dalam hubungan. Kesetiaan menjadi kunci, dan penutur puisi mengingatkan bahwa keindahan sejati datang dari kesetiaan dan kejujuran.

Puisi "Aku Akan Mengajakmu Berlayar, Cinta" membawa pembaca dalam perjalanan cinta yang dipenuhi dengan nuansa keindahan, tantangan, dan kebersamaan. Dengan menggunakan metafora berlayar, Lasinta Ari Nendra Wibawa berhasil menciptakan gambaran yang kuat tentang dinamika hubungan dan kekuatan komitmen. Puisi ini merayakan keindahan perjalanan cinta, sambil memberikan pengingat tentang pentingnya kesetiaan, kejujuran, dan dukungan di tengah badai kehidupan.

Lasinta Ari Nendra Wibawa
Puisi: Aku Akan Mengajakmu Berlayar, Cinta
Karya: Lasinta Ari Nendra Wibawa
© Sepenuhnya. All rights reserved.