Puisi: Di Restoran Turki (Karya Nirwan Dewanto)

Puisi "Di Restoran Turki" kaya Nirwan Dewanto menggambarkan pertemuan dua individu di sebuah restoran Turki, namun dengan latar belakang yang penuh ..
Di Restoran Turki

Dengan tilas wangi seledri
tak mampu kutimbang lidahmu.
Tapi dengan anggur hampir basi
kuampuni piring kosongmu.

Dengan pisau berkilau terlalu
bernafsu kausaingi tungku.
Dari balik bajumu putih kafan
darah menetes ke kusam garam.

Milikku ternyata cuma serbuk lada
ketika kroncong tiba-tiba padam
dan kauhapus senarai menu.

Kautanya ke mana air mataku.
Ah, kulupa gerimis sudah berapa lama
sebab tanganmu seliat paha anak lembu.
2006

Sumber: Jantung Lebah Ratu (2008)

Analisis Puisi:

Puisi "Di Restoran Turki" karya Nirwan Dewanto adalah sebuah karya yang menggambarkan pertemuan dua individu di sebuah restoran Turki, namun dengan latar belakang yang penuh dengan konotasi emosional dan simbolis.

Atmosfer Restoran Turki: Restoran Turki digambarkan melalui penggunaan istilah-istilah dan citra yang menciptakan suasana misterius dan eksotis. Bau seledri dan anggur basi, pisau berkilau, dan piring kosong menciptakan gambaran yang kaya akan detail dan atmosfer restoran.

Hubungan Antara Dua Individu: Puisi ini menggambarkan hubungan yang kompleks antara dua individu yang sedang bertemu di restoran Turki. Ada nuansa ketegangan dan konflik dalam interaksi mereka, yang tercermin melalui deskripsi objek-objek di sekitar mereka seperti pisau berkilau dan piring kosong.

Kontras dan Pertentangan: Puisi ini menggambarkan kontras antara keindahan dan kekejaman, antara harapan dan kekecewaan. Ada kesenangan yang singkat dalam anggur dan makanan, namun juga ada kekecewaan yang dalam dalam hubungan antara dua individu.

Simbolisme dan Metafora: Puisi ini menggunakan simbolisme yang kaya, seperti pisau, piring kosong, dan anggur basi, untuk menggambarkan dinamika emosional dan psikologis antara dua individu. Metafora seperti "tanganmu seliat paha anak lembu" menciptakan gambaran yang kuat tentang kekejaman dan kekecewaan.

Kesepian dan Kerinduan: Ada kesepian dan kerinduan yang tersirat dalam puisi ini, terutama melalui gambaran tentang air mata yang hilang dan gerimis yang sudah lama tidak dirasakan. Ini menciptakan suasana kesedihan dan nostalgia yang melengkapi suasana restoran Turki yang misterius.

Dengan demikian, puisi "Di Restoran Turki" kaya Nirwan Dewanto adalah sebuah puisi yang kaya akan nuansa emosional dan simbolisme, yang menggambarkan pertemuan dua individu dengan latar belakang yang penuh dengan konflik dan kebingungan emosional.

Nirwan Dewanto
Puisi: Di Restoran Turki
Karya: Nirwan Dewanto

Biodata Nirwan Dewanto:
  • Nirwan Dewanto lahir pada tanggal 28 September 1961 di Surabaya, Jawa Timur, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.