Puisi: Insomnia (Karya Nirwan Dewanto)

Puisi "Insomnia" karya Nirwan Dewanto menyajikan pengalaman insomnia sebagai sebuah perjalanan melalui waktu dan ruang, serta pengalaman hubungan ...
Insomnia

Insomnia adalah
jalan menuju pagi
yang tak pernah
sampai kepada pagi.

Kau di dalam mimpi
dan aku di luar mimpi - 
berebut gambar matahari
yang tak jadi-jadi.

Insomnia adalah
jalan menuju pagi
yang tertutup gaunmu - 
gaun tanpa tepi.

Kautanya, "Siapakah malam?"
Dan sambil memeluk jarum jam
kujawab, "Malam adalah pelupuk mata
yang mencari bola mata!"

Insomnia adalah
jalan antara kau dan aku
di mana cinta berjaga-jaga
menanti jantung paling biru.

Sumber: Sungai-Sungai dalam Dirimu (2018)

Analisis Puisi:

Puisi "Insomnia" karya Nirwan Dewanto adalah sebuah penjelajahan ke dalam pikiran dan perasaan individu yang mengalami insomnia, keadaan di mana seseorang kesulitan tidur atau tidak bisa tidur sama sekali. Dengan menggunakan bahasa yang metaforis dan imaji yang kuat, Dewanto menyajikan pengalaman insomnia sebagai sebuah perjalanan melalui waktu dan ruang, serta pengalaman hubungan antara individu dengan lingkungannya.

Metafora Insomnia sebagai Jalan Menuju Pagi: Dalam puisi ini, insomnia digambarkan sebagai suatu keadaan di mana seseorang terjebak dalam perjalanan yang tidak pernah sampai ke pagi. Metafora ini menyiratkan perasaan terjebak dalam siklus waktu yang tak berujung, di mana malam terus berlanjut tanpa akhir yang jelas.

Perasaan Terpisah dari Kenyataan: Penyair mengeksplorasi perasaan terpisah dari kenyataan saat mengalami insomnia. Ada perasaan pemisahan antara "kau di dalam mimpi" dan "aku di luar mimpi", yang menciptakan kesan tentang distorsi realitas dan perasaan terasing dari lingkungan sekitar.

Gambaran Gaun Tanpa Tepi: Metafora "gaun tanpa tepi" merujuk pada perasaan terkekang dan terbatas yang dialami oleh individu yang mengalami insomnia. Gaun yang tidak memiliki tepi mencerminkan perasaan terjebak dan tidak ada jalan keluar dari keadaan yang sulit.

Dialog antara Malam dan Pelupuk Mata: Puisi ini menghadirkan sebuah dialog antara malam dan pelupuk mata, di mana malam diartikan sebagai pelupuk mata yang mencari "bola mata". Dialog ini menciptakan gambaran yang kontradiktif dan membingungkan, menyoroti kebingungan dan kekacauan yang sering terjadi dalam pikiran individu yang tidak bisa tidur.

Cinta dan Keterhubungan: Puisi ini menunjukkan bahwa meskipun insomnia bisa menjadi pengalaman yang menyiksa, namun juga membuka ruang untuk refleksi mendalam tentang hubungan antara individu dengan lingkungan sekitarnya, serta dengan orang lain. Cinta dan keterhubungan menjadi tema yang muncul di tengah-tengah perjuangan individu yang mengalami insomnia.

Puisi "Insomnia" adalah sebuah karya yang menggambarkan perjalanan pikiran dan perasaan individu yang mengalami kesulitan tidur. Dengan menggunakan bahasa yang metaforis dan imaji yang kuat, Nirwan Dewanto menciptakan sebuah karya yang menghadirkan perasaan terjebak, pemisahan, dan kebingungan yang dialami oleh orang yang mengalami insomnia. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang kompleksitas pikiran dan perasaan manusia dalam menghadapi pengalaman yang sulit seperti insomnia.

Nirwan Dewanto
Puisi: Insomnia
Karya: Nirwan Dewanto

Biodata Nirwan Dewanto:
  • Nirwan Dewanto lahir pada tanggal 28 September 1961 di Surabaya, Jawa Timur, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.