Analisis Puisi:
Puisi ini adalah sebuah surat terbuka yang mengungkapkan kekecewaan dan kepedihan terhadap figur ibu negara, mungkin seorang pemimpin atau tokoh penting yang diharapkan menjadi figur ibu bangsa. Penyair menggunakan nada yang menyentuh hati untuk mengekspresikan perasaan yang rumit terhadap perubahan perilaku dan sikap figur yang semula diharapkan.
Rindu Akan Perhatian dan Kasih Sayang: Puisi ini memulai dengan ekspresi rindu akan kehadiran dan perhatian figur ibu terhadap anak-anaknya. Penyair merindukan kehangatan dan perhatian yang membuat mereka merasa diurus dan dijaga, melindungi dari segala kekerasan dan ketidakadilan.
Kekecewaan atas Sikap Politik yang Meninggalkan Rakyat: Puisi ini mengungkapkan kekecewaan terhadap sikap figur ibu yang tampaknya lebih mementingkan dirinya sendiri dan kekuasaannya. Terlepas dari janji-janji politik yang diucapkan, figur ibu terlihat melupakan kewajiban terhadap rakyatnya, bahkan mengecewakan harapan mereka.
Simbolisme dan Pemilihan Kata yang Kuat: Penyair menggunakan simbolisme yang kuat, seperti mengubah air mata menjadi alas bedak dan dada legam menjadi alat semir sepatu, untuk mengekspresikan keputusasaan dan pengkhianatan yang dirasakan oleh rakyat terhadap figur yang seharusnya melindungi mereka.
Ajakan untuk Bersama dan Kritik Terhadap Ketidakadilan: Puisi ini tidak hanya merupakan sebuah kritik, tetapi juga sebuah ajakan untuk bersama-sama menemukan kebenaran dan keadilan. Penyair menyerukan untuk menyelesaikan perbedaan politik yang sering kali terasa jauh dan menuntut figur ibu untuk kembali kepada rakyat yang sedang menderita.
Puisi "Surat untuk Bunda" adalah sebuah ungkapan kekecewaan terhadap figur yang seharusnya menjadi teladan dan pelindung, tetapi tampaknya melupakan kewajiban terhadap rakyatnya. Penyair mengungkapkan perasaan yang dalam dan kesedihan akan ketidakadilan yang dirasakan oleh rakyat, sekaligus menyerukan untuk bersatu dan menuntut perubahan.
Puisi: Surat untuk Bunda
Karya: Muhammad Rois Rinaldi
Biodata Muhammad Rois Rinaldi:
- Muhammad Rois Rinaldi lahir pada tanggal 8 Mei 1988 di Banten, Indonesia.