Analisis Puisi:
Puisi "Apakah Negerinya Masih" karya Remy Sylado adalah ekspresi keprihatinan dan pertanyaan yang diajukan oleh penulis terhadap nasib Indonesia. Puisi ini mencerminkan kekhawatiran terhadap perkembangan dan perubahan negara dari masa lalu hingga saat ini.
Ketakutan yang Mendalam: Puisi ini mengekspresikan ketakutan yang mendalam dalam diri penulis, yang diwakili oleh tiga generasi: ibu, ayah, dan penulis sendiri. Ketakutan ini muncul karena mereka merasa khawatir bahwa perjuangan para pahlawan seperti Sudirman, Jos Sudarso, dan Adi Sucipto yang dulu memperjuangkan Indonesia akan sia-sia.
Pertanyaan tentang Nasib Negeri: Puisi ini mengajukan pertanyaan-pertanyaan retoris seperti "Apakah negerinya masih?" dan "Apakah negeriku masih?" yang menggambarkan keraguan penulis terhadap perkembangan dan nilai-nilai yang pernah diperjuangkan oleh para pahlawan nasional. Puisi ini mencoba untuk memaksa pembaca untuk merenungkan apakah Indonesia masih memiliki semangat dan tekad yang sama seperti yang dimiliki oleh para pahlawan.
Perbandingan dengan Masa Lalu: Puisi ini mengingatkan pembaca tentang perjuangan para pahlawan seperti Sudirman, Jos Sudarso, dan Adi Sucipto. Ini menciptakan kontras antara masa lalu yang penuh semangat perjuangan dan masa sekarang yang mungkin diwarnai oleh kekhawatiran akan komersialisasi dan kepentingan pribadi.
Kritik terhadap Komersialisasi dan Kemerosotan Nilai: Puisi ini mencerminkan kritik terhadap komersialisasi dan kemungkinan hilangnya nilai-nilai dan semangat perjuangan dalam budaya Indonesia saat ini. "Tanah-air-udara/Hanya sebagai barang dagang pariwisata" menggambarkan perasaan bahwa semangat nasionalisme dan patriotisme telah terkikis oleh kepentingan bisnis dan komersialisasi.
Tanggung Jawab Anak-Cucu: Puisi ini menyampaikan pesan bahwa generasi saat ini, yang diwakili oleh "anak-cucu," memiliki tanggung jawab untuk menjaga warisan perjuangan para pahlawan dan memastikan bahwa Indonesia tetap menjadi negara yang diimpikan oleh para pendiri bangsa.
Puisi "Apakah Negerinya Masih" adalah ekspresi yang mendalam tentang keprihatinan terhadap nasib Indonesia dan mengajukan pertanyaan yang penting tentang keberlanjutan semangat perjuangan dan nilai-nilai yang diwariskan oleh para pahlawan nasional. Ini adalah pengingat bahwa pemeliharaan semangat perjuangan adalah tanggung jawab kita bersama.
Karya: Remy Sylado