Puisi: Barang-Barang Bekas (Karya Remy Sylado)

Puisi "Barang-Barang Bekas" karya Remy Sylado menampilkan sudut pandang yang unik dan humoris terhadap benda-benda bekas atau secondhand. Melalui ...
Barang-Barang Bekas


Untuk semua barang bekas di bawah langit
Kita mau memakainya dengan senang hati
Kita mau memakai baju bekas
Kita mau memakai celana bekas
Kita mau memakai sepatu bekas
Kita mau memakai isteri bekas
Kecuali satu barang bekas

Kita tak mau memakai tusuk-gigi bekas.

1973

Sumber: Puisi Mbeling (2004)

Analisis Puisi:
Puisi "Barang-Barang Bekas" karya Remy Sylado menampilkan sudut pandang yang unik dan humoris terhadap benda-benda bekas atau secondhand. Melalui puisi ini, Sylado mengajak pembaca untuk merenungkan pandangan dan sikap manusia terhadap barang bekas, dengan menekankan penolakan terhadap penggunaan tusuk gigi bekas.

Humor dan Kehidupan Sehari-hari: Puisi ini ditulis dengan nada humor yang khas Remy Sylado. Penggunaan kata-kata yang sederhana dan situasi sehari-hari, seperti pakaian bekas dan sepatu bekas, memberikan sentuhan keseharian dan mengundang senyum pembaca. Humor yang dihadirkan oleh penyair memberikan kehangatan dan keceriaan pada suasana puisi.

Pandangan Terhadap Barang Bekas: Penyair menggambarkan sikap positif manusia terhadap barang-barang bekas. Pembaca diajak untuk bersikap terbuka dan mau menggunakan berbagai barang bekas, mulai dari pakaian hingga pasangan hidup. Hal ini mencerminkan sifat bijaksana dalam memanfaatkan sumber daya yang tersedia.

Ironi pada Tusuk Gigi Bekas: Ironi muncul pada bagian akhir puisi, di mana penyair menyatakan penolakan terhadap penggunaan tusuk gigi bekas. Penggunaan tusuk gigi bekas menjadi satu-satunya barang yang tidak diterima. Ironi ini mungkin ingin menyampaikan pesan bahwa meskipun kita bisa menerima dan memakai banyak barang bekas, ada beberapa hal yang dianggap tidak dapat diterima, meski sebenarnya secara logika tidak ada perbedaan signifikan.

Pertimbangan Kesehatan dan Kebersihan: Penolakan terhadap tusuk gigi bekas mungkin merujuk pada pertimbangan kesehatan dan kebersihan. Hal ini menyoroti bahwa meskipun kita bisa memanfaatkan barang bekas, terdapat batasan dan pertimbangan tertentu terkait dengan aspek kebersihan dan kesehatan.

Kritik Terhadap Pemilihan dan Prioritas: Puisi ini dapat diartikan sebagai kritik terhadap pemilihan dan prioritas manusia. Meskipun kita rela menggunakan banyak barang bekas, pada akhirnya, ada beberapa hal yang sebenarnya memiliki dampak kecil, seperti tusuk gigi bekas, yang mendapatkan penolakan.

Keterbukaan terhadap Humor: Sylado menunjukkan keterbukaan terhadap humor sebagai cara untuk menyampaikan pesan. Dengan memilih tema barang bekas, penyair membawa pembaca untuk melihat keseharian dengan sikap terbuka dan ringan.

Puisi "Barang-Barang Bekas" bukan hanya menyajikan pandangan humoris terhadap barang bekas, tetapi juga menciptakan refleksi terhadap bagaimana manusia menghadapi dan memanfaatkan berbagai aspek dalam kehidupan sehari-hari. Dengan sentuhan humor dan ironi, puisi ini mengajak pembaca untuk melihat sisi terang dalam setiap situasi, bahkan dalam hal-hal sekecil tusuk gigi bekas.

"Puisi Remy Sylado"
Puisi: Barang-Barang Bekas
Karya: Remy Sylado
© Sepenuhnya. All rights reserved.