Puisi: Gadis Telaga Sarangan (Karya Lasinta Ari Nendra Wibawa)

Puisi "Gadis Telaga Sarangan" karya Lasinta Ari Nendra Wibawa menggambarkan perasaan cinta dan kekaguman seseorang terhadap seorang gadis yang ....
Gadis Telaga Sarangan
(Kinanthi Anggraini)


Aku jatuh Kati padamu, Kinanthi
gadis mata teduh yang rajin menghidupi
harapan yang lama tercuri di dada kiri
tempat penantian pernah megah berdiri
yang tak hancur oleh ribuan rayuan
kini akhirnya luluh berantakan
saat mataku tak sengaja menemukan
kau duduk sendiri di tepi Telaga Sarangan
memeluk luka yang dibangun dari peninggalan
peradaban cinta yang terlupakan.

Adalah obyek wisata yang tak pernah sepi
dari kunjungan turis dalam dan luar negeri
seperti itulah isi kepala dan hatiku ini
riuh penasaran kemana langkahmu pergi
aku ingin mengajakmu mengunjungi warung
yang menjajakan santapan untuk para perenung
menikmati seduhan kopi panas dan sate kelici
sembari memandangi armada kabut di pagi hari
saling menukar kisah hidup masing-masing
sebab aku bukan pengendara speedboat yang asing
merasa kenal tiap lekukan dengan gerakan gasing
maka aku lebih memilih jadi penunggang kuda
menapaki pelan-pelan pasir putihnya
mendengarkan desis angin yang menyapa
sesekali kubiarkan kaki terbilas kecipak airnya
mengekalkan cintaku sebagai buah pesiar
atas nama dingin yang lama bersandar.

Sampai kusadari tatapanmu adalah gugusan pinus
menumbuhkan rinduku di tanah berhumus.



Surakarta, 7 April 2013

Catatan:
Telaga Sarangan: telaga yang berada di atas ketinggian 1200 mdpl dan terletak di lereng Gunung Lawu, Plaosan, Kabupaten Magetan.

Analisis Puisi:
Puisi "Gadis Telaga Sarangan" karya Lasinta Ari Nendra Wibawa adalah karya yang menggambarkan perasaan cinta dan kekaguman seseorang terhadap seorang gadis yang ditemui di Telaga Sarangan.

Latar Belakang: Puisi ini menggunakan Telaga Sarangan sebagai latar belakang ceritanya. Telaga Sarangan adalah objek wisata yang terkenal di Jawa Timur, Indonesia. Penulis memanfaatkan latar belakang ini untuk menciptakan suasana dan suasana yang khas.

Kekaguman dan Cinta: Puisi ini menceritakan perasaan penulis terhadap seorang gadis bernama Kinanthi. Penulis sangat terkesan dengan kecantikan dan kemisteriusan gadis tersebut. Kata-kata seperti "gadis mata teduh" dan "harapan yang lama tercuri" menggambarkan rasa kagum dan ketertarikan yang dalam.

Perbandingan: Puisi ini menggunakan perbandingan untuk menggambarkan perasaan penulis. Penulis menyebutkan bahwa gadis tersebut adalah "tempat penantian pernah megah berdiri" yang "tak hancur oleh ribuan rayuan." Ini menunjukkan bahwa penulis merasa gadis itu begitu istimewa dan tak tergantikan.

Penggambaran Telaga Sarangan: Penulis menggambarkan suasana di Telaga Sarangan dengan detail. Dia mengundang gadis tersebut untuk menikmati warung, minuman, dan pemandangan di sekitar telaga. Ini menciptakan gambaran tentang suasana yang tenang dan romantis di tempat tersebut.

Akhir yang Sentimental: Puisi ini diakhiri dengan penggambaran tatapan gadis tersebut yang disamakan dengan "gugusan pinus." Ini menciptakan kesan bahwa gadis itu memiliki keindahan alami dan ketenangan yang sama seperti hutan pinus, dan penulis merasa terhubung dengan alam melalui kehadirannya.

Puisi "Gadis Telaga Sarangan" adalah karya yang menggambarkan perasaan kagum dan cinta penulis terhadap seorang gadis yang ditemui di Telaga Sarangan. Dengan penggunaan gambaran alam yang indah, puisi ini menciptakan suasana yang romantis dan memikat, dan mencerminkan keindahan alam dan perasaan cinta yang mendalam.

Puisi Lasinta Ari Nendra Wibawa
Puisi: Gadis Telaga Sarangan
Karya: Lasinta Ari Nendra Wibawa
© Sepenuhnya. All rights reserved.