Puisi: Cathédrale de Chartres (Karya Sitor Situmorang)

Puisi "Cathédrale de Chartres" adalah perjalanan melalui pengalaman spiritual dan cinta yang kompleks, diceritakan melalui narasi yang kaya akan ...
Cathédrale de Chartres

Akan bicarakah Ia di malam sepi
Kala salju jatuh dan burung putih-putih
Sekali-sekali ingin menyerah hati
Dalam lindungan sembahyang bersih.

Ah, Tuhan, tak bisa kita lagi bertemu
Dalam doa bersama kumpulan umat
Ini kubawa cinta di mata kekasih kelu
Tiada terpisah hidup dari kiamat

Menangis ia tersedu di hari Paskah
Ketika kami ziarah di Chartres di gereja
Doanya kuyu di warna kaca basah
Kristus telah disalib manusia habis kata

Ketika malam itu sebelum ayam berkokok
Dan penduduk Chartres meninggalkan kermis
Tersedu ia dalam daunan malam rontok
Mengembara ingatan di hujan gerimis

Pada ibu, isteri, anak serta Isa
Hati tersibak antara zinah dan setia
Kasihku satu, Tuhannya satu
Hidup dan kiamat bersatu padu

Demikianlah kisah cinta kami
yang bermula di pekan kembang
Di pagi buta sekitar Notre-dame de Paris
Di musim bunga dan mata remang
Demikianlah kisah kisah hari Paskah
Ketika seluruh alam diburu resah
Oleh goda, zinah, cinta dan kota
Karena dia, aku dan isteri yang setia
Maka malam itu di ranjang penginapan
Terbawa kesucian nyanyi gereja kepercayaan
Bersatu kutuk nafsu dan rahmat Tuhan
Lambaian cinta setia dan pelukan perempuan

..... Demikianlah
..... Cerita Paskah
..... Ketika tanah basah
..... Air mata resah
..... Dan bunga-bunga merekah
..... Di bumi Perancis
..... Di bumi manis
..... Ketika Kristus disalibkan.

1953

Analisis Puisi:

Puisi "Cathédrale de Chartres" karya Sitor Situmorang adalah perjalanan melalui pengalaman spiritual dan cinta yang kompleks, diceritakan melalui narasi yang kaya akan simbol dan emosi.

Tema dan Isi: Puisi ini mengangkat tema tentang pertemuan spiritual di tengah kegelapan dan penderitaan manusia, terutama melalui pengalaman di Cathédrale de Chartres. Pengalaman ini tidak hanya terkait dengan pertemuan dengan Tuhan, tetapi juga dengan kisah cinta dan pertimbangan etis yang mendalam.

Simbolisme Agama: Penyair menggunakan simbol-simbol agama, seperti salib, gereja, dan Paskah, untuk mengeksplorasi konsep keberadaan manusia di dunia yang penuh dengan penderitaan dan kesalahan. Penyair merenungkan arti pengorbanan Kristus dan implikasinya bagi umat manusia.

Perjuangan Batin: Puisi ini mencerminkan perjuangan batin tokoh utama dalam menemukan makna kehidupan, cinta, dan kepercayaan di tengah tantangan yang dihadapinya. Terdapat perasaan ketidakpastian dan kebingungan, namun juga keinginan yang mendalam untuk mencapai pencerahan spiritual.

Konflik Cinta dan Kepercayaan: Tokoh utama merenungkan konflik batin antara cinta duniawi dan komitmen spiritualnya. Ada perasaan ketidakpastian dan kebingungan, namun juga keinginan yang mendalam untuk mencapai kedamaian batin.

Kecantikan Bahasa: Sitor Situmorang menggunakan bahasa yang indah dan imajinatif untuk menggambarkan pengalaman emosional tokoh utama. Penggunaan metafora dan gambaran yang kuat membuat pembaca terbawa dalam suasana spiritual dan puitis yang diciptakan oleh penyair.

Dengan demikian, puisi "Cathédrale de Chartres" bukan hanya sekadar puisi tentang pengalaman pribadi, tetapi juga refleksi yang mendalam tentang eksistensi manusia, cinta, dan kepercayaan yang terjalin dalam kerangka spiritualitas yang kuat.

Puisi Sitor Situmorang
Puisi: Cathédrale de Chartres
Karya: Sitor Situmorang
© Sepenuhnya. All rights reserved.