Puisi: Debu (Karya Remy Sylado)

Puisi "Debu" karya Remy Sylado membangkitkan kesadaran akan keterbatasan manusia dan keindahan dalam sirkulasi kehidupan yang tak terelakkan.
Debu
Debu paling enteng di lantai 30
juga terbang menuju tanah tempat berangkat
maka aku tidak bicara apa yang kugapai
dari tubuh yang sama terbikin dari tanah
terus beriak seperti arus sungai di gunung
air mengalir mencari jalan di bebatuan
meninggalkan musik yang merangsang kehidupan
tak berhenti sampai aku berubah jadi debu.

Sumber: Kerygma & Martyria (2004)

Analisis Puisi:
Puisi "Debu" karya Remy Sylado menghadirkan gambaran yang mendalam tentang keberadaan manusia dalam konteks kehidupan dan kematian.

Simbolisme Debu: Debu dalam puisi ini menjadi simbol dari keberadaan manusia yang fana dan sementara di dunia. Debu dipandang sebagai bagian dari sirkulasi alamiah kehidupan, yang terbang bebas dari lantai tinggi hingga kembali ke tanah tempat asalnya. Simbol debu mencerminkan kerentanan dan sementara kehidupan manusia di bumi.

Perjalanan Kehidupan: Puisi ini menggambarkan perjalanan kehidupan manusia sebagai aliran sungai di gunung. Seperti aliran sungai yang terus mencari jalan di bebatuan, kehidupan manusia juga terus bergerak maju, mencari arti dan makna dalam perjalanannya. Namun, pada akhirnya, semua perjalanan ini akan berakhir saat manusia kembali menjadi debu.

Keterhubungan Manusia dengan Alam: Puisi ini menyoroti hubungan manusia dengan alam dan siklus kehidupan yang melingkupinya. Manusia dipandang sebagai bagian dari alam, terbentuk dari tanah dan akhirnya kembali ke dalamnya. Puisi ini menekankan pentingnya kesadaran akan keterkaitan manusia dengan alam serta kerentanan yang dimilikinya.

Pengalaman Kehidupan dan Kematian: Melalui kata-kata yang sederhana namun dalam, puisi ini merangkum pengalaman kehidupan dan kematian. Proses yang alami dari terlahir, hidup, dan akhirnya kembali menjadi debu di tanah merupakan refleksi dari siklus kehidupan yang universal.

Bahasa dan Imajinasi: Remy Sylado menggunakan bahasa yang sederhana namun kuat untuk menyampaikan pesan-pesan filosofis tentang kehidupan dan kematian. Imajinasi yang digunakan dalam puisi ini mengundang pembaca untuk merenungkan makna yang lebih dalam tentang eksistensi manusia di dunia.

Dengan demikian, puisi "Debu" karya Remy Sylado adalah sebuah karya yang mengajak pembaca untuk merenungkan arti dan makna keberadaan manusia dalam konteks alam semesta. Puisi ini membangkitkan kesadaran akan keterbatasan manusia dan keindahan dalam sirkulasi kehidupan yang tak terelakkan.

Puisi: Debu
Puisi: Debu
Karya: Remy Sylado
© Sepenuhnya. All rights reserved.