Puisi: Menguak Mimpi (Karya Dimas Arika Mihardja)

Puisi: Menguak Mimpi Karya: Dimas Arika Mihardja
Menguak Mimpi (1)


Engkau datang serupa bayang
mengeram dalam tilam kelam
kelambu tidur-jagaku
lalu angin nyeret rahasia-Mu

Engkaulah bayang itu
mengusik tidur-jagaku
tiap waktu luput mengusap wajah-Mu
dalam bayang rindu
kuseru cuaca berdebu

Engkaulah bayang itu
mengetuk-ngetuk rasa kantuk
lalu dentam rebana bertalu-talu
di hatiku yang merindu.

Kota Beradat, 23 September 1993


Menguak Mimpi (2)


Selamat pagi — kata sekeping hati
pagi, ratap nurani. Sendiri
aku berselimut kabut. Lalu
ada suara — entah dari belahan jiwa mana
berdegup di dada luka:

Dimas, berkeramaslah
bergegas menggelar sajadah
pasrah; ikuti geletar darah
takuti petaka berdarah
cabuti jiwa rekah

Arika, keranda tersedia
untuk kaubawa berkendara
tertawalah memapah resah-resah
tertawalah selebar sajadah
kau mesti hijrah. Hijrah.

Mihardja, kau dekap kamboja
aromanya menghias makam-makam
keramat. Bersiapkan jadi mempelai
merambah kehidupan abadi
sebab mimpi telah dilunaskan
janji telah dikatamkan
dan puisi telah dimakamkan.

Sungai Putri, 23 September 1993

"Puisi Dimas Arika Mihardja"
Puisi: Menguak Mimpi
Karya: Dimas Arika Mihardja
© Sepenuhnya. All rights reserved.