Puisi: Paris-Janvier (Karya Sitor Situmorang)

Puisi "Paris-Janvier" melukiskan kontras antara keindahan dan kesedihan, kehidupan siang dan malam, serta kompleksitas emosi manusia di kota Paris.
Paris-Janvier
(Kepada clochard)


Di udara dingin mengaum sejarah
Bening seperti es membatu di hati
Ada taman menari di siang hari
Yang luput dari tangkapan malam rebah.

Di dasar sungai mengendap malam baru
Mengiang di telinga pekik pemburu
Antara senja dan malam
Merentang luka yang dalam.

Inilah Paris, kota penyair
Gua segala yang terusir
Laut lupakan sesah
Dalam dekapan satu wajah.

Terbawa dari segala mata angin
Berdiang pada cinta, terlalu ingin
Kelupaan sebuah kota
Di mana duka berwujud manusia
Dan bahagia pada manusia tak punya.


1953


Catatan:
Clochard (bahasa Perancis): Gelandangan.

Analisis Puisi:
Puisi "Paris-Janvier" karya Sitor Situmorang adalah sebuah ungkapan yang puitis tentang suasana Paris pada bulan Januari, mengeksplorasi kontras antara keindahan, kesedihan, dan kompleksitas kehidupan di kota tersebut.

Gambaran Dingin dan Keadaan Sejarah: Penyair menggambarkan suasana Paris yang dingin dan mengaum sejarah, menciptakan citra udara yang membeku, yang melambangkan kekakuan emosi dan kenangan yang melekat di kota tersebut.

Kontras Antara Siang dan Malam: Kontras antara siang dan malam digambarkan dalam puisi, di mana siang hari hadir dengan keindahan taman yang menari, sementara malam membawa dengan sikapnya yang gelap dan melupakan. Ada pergeseran dari kehidupan yang hidup dan indah ke kegelapan yang mengendap di dasar sungai.

Paris sebagai Kota Penyair dan Kekuatan Emosi: Penyair menggambarkan Paris sebagai kota penyair, sebuah tempat yang menampung segala yang terusir, dan di sinilah kehidupan, kesedihan, dan kebahagiaan manusia terwujud. Paris menjadi tempat di mana emosi manusia tercermin dalam kompleksitasnya.

Emosi Manusia dan Realitas Kota Besar: Puisi ini menyoroti keinginan manusia akan cinta, kehilangan, dan penderitaan dalam kehidupan di kota besar. Paris digambarkan sebagai tempat di mana kesedihan dan kebahagiaan beriringan, dan di mana duka cinta manusia terwujud.

Bahasa Puitis dan Imaji yang Kuat: Penyair menggunakan bahasa puitis dengan imaji yang kuat, menciptakan gambaran tentang kesedihan dan keindahan, serta menyoroti kompleksitas emosi manusia dan realitas kehidupan di kota besar.

Secara keseluruhan, puisi "Paris-Janvier" karya Sitor Situmorang adalah sebuah puisi yang melukiskan kontras antara keindahan dan kesedihan, kehidupan siang dan malam, serta kompleksitas emosi manusia di kota Paris. Puisi ini merenungkan tentang realitas kehidupan dalam suasana kota besar dengan nuansa emosi yang kuat.

Puisi Sitor Situmorang
Puisi: Paris-Janvier
Karya: Sitor Situmorang
© Sepenuhnya. All rights reserved.