Sumber: Keroncong Motinggo (1975)
Analisis Puisi:
Puisi "Asmaradana" karya Subagio Sastrowardoyo adalah sebuah karya yang memaparkan dinamika cinta dan hasrat manusia melalui gambaran-gambaran mitologis.
Tema Cinta dan Keinginan: Puisi ini menggambarkan tema cinta dan keinginan yang kuat. Dalam konteks mitologi, Sita, tokoh utama dalam Ramayana, dihadapkan pada kekuatan hasrat dan cinta yang melampaui batas-batas norma sosial. Dia tidak bisa menyangkal ketertarikan dan keindahan cinta yang menyala-nyala.
Konflik dan Pengorbanan: Konflik dalam puisi tergambar ketika Sita, yang diculik oleh Raksasa dalam kisah Ramayana, menyerahkan dirinya meskipun tak ada perlindungan yang diberikan oleh dewa. Pengorbanan Sita adalah gambaran tentang ketidaktahuan manusia terhadap konsekuensi dari tindakan mereka, terutama dalam konteks hasrat dan cinta.
Simbolisme Api dan Doa: Api dalam puisi ini bisa dipahami sebagai simbol hasrat dan kekuatan yang membara. Sita duduk di tengah nyala api, yang bisa diartikan sebagai simbol pengorbanan dan penyerahan diri pada keinginan dan cinta yang menggebu. Doa yang melompat pada saat sekarat merupakan ungkapan terakhir dari seseorang yang terjebak dalam lingkaran cinta dan keinginan.
Puisi "Asmaradana" merupakan perwujudan dari kekuatan cinta dan hasrat manusia, serta konflik yang muncul akibatnya. Melalui gambaran mitologis, penyair mengajak pembaca untuk merenungkan kompleksitas hubungan manusia dengan cinta dan keinginan, serta konsekuensi-konsekuensi yang mungkin timbul akibatnya.
Karya: Subagio Sastrowardoyo
Biodata Subagio Sastrowardoyo:
- Subagio Sastrowardoyo lahir pada tanggal 1 Februari 1924 di Madiun, Jawa Timur.
- Subagio Sastrowardoyo meninggal dunia pada tanggal 18 Juli 1996 (pada umur 72 tahun) di Jakarta.