Puisi: Ayat 125-127, Para Penyair (Karya Dimas Arika Mihardja)
Puisi: Ayat 125-127, Para Penyair
Karya: Dimas Arika Mihardja
Ayat 125-127, Para Penyair
(: kalender pecah)
Gemuruh kota melupa alamat Kata
padahal Langit jua asal curah hujan
airmata. Katakan katamu
dengan deru haru matahati
sebab sekepal daging dalam dirimu
selalu saja berseteru:
Malaikat dan Syetan.
Genapkan sayap malaikat
yang tumbuh pada Kata-kata
sebab sepotong ayat telah melengkapi
perjalanan musyafir di padang kembara
seperti oase, ekstaselah hanya pada Kata Pertama:
Sabda
Selebihnya, biarlah kalender pecah
di luas sajadah-Nya.
2 April 2007
Puisi: Ayat 125-127, Para Penyair
Karya: Dimas Arika Mihardja