Puisi: Kaligrafi, Hari Ini (Karya Dimas Arika Mihardja)

Puisi "Kaligrafi, Hari Ini" karya Dimas Arika Mihardja menyelidiki tema-tema seperti keindahan, penderitaan, dan pencarian makna dalam kehidupan.
Kaligrafi, Hari Ini

Seluas hati, hari ini aku tenggelamkan diri
di kedalaman kaligrafi. Memahat huruf menjadi kata
sepenuh hayat. Aku ingin merasakan kehanyutan
dalam buaian ayat-ayat. Ratap yang menyayat
sepenuh pikat.

Kupahat huruf-huruf, kulukis tasawuf pada dinding hati
yang selalu merinding. Aku hanyalah debu pada figura
yang kaupajang di dinding waktu. Sebagai debu
aku ingin membasuh luka ditusuk sembilu
sembilan-puluh-sembilan namamu.

Kaligrafi selalu memisteri. Engkau berlari
setiap kali ingin kumengerti. Engkau selalu hadir
mengusik tidur-jagaku pada malam-malam padam lampu
bagaimana bisa aku membaca isyarat yang kau pahat
pada kelebat bayangmu?

Jambi, 2010

Analisis Puisi:

Puisi "Kaligrafi, Hari Ini" karya Dimas Arika Mihardja adalah sebuah karya sastra yang mempersembahkan pengalaman yang mendalam dan introspektif tentang hubungan dengan kaligrafi dan maknanya dalam kehidupan. Dengan menggunakan gambaran kaligrafi sebagai metafora, puisi ini menyelidiki tema-tema seperti keindahan, penderitaan, dan pencarian makna dalam kehidupan.

Kedalaman Kaligrafi sebagai Metafora Kehidupan: Puisi ini menggambarkan kedalaman kaligrafi sebagai metafora untuk kehidupan itu sendiri. Seperti kaligrafi yang memahat huruf-huruf menjadi kata-kata, kehidupan juga merupakan perjalanan yang memahat pengalaman menjadi sebuah cerita. Hal ini menggambarkan kehanyutan dan kemisteriusan kehidupan.

Proses Pembentukan Identitas: Penyair menggambarkan dirinya sebagai seorang yang terlibat dalam proses pembentukan identitas melalui kaligrafi. Dia merasa sebagai debu pada figura yang dipajang di dinding waktu, menunjukkan rasa keterbatasan dan keterhubungannya dengan keabadian.

Keindahan dan Penderitaan: Puisi ini menggambarkan perasaan keindahan dan penderitaan yang muncul dalam proses pemahaman akan kaligrafi. Meskipun indah, kaligrafi juga mempunyai sisi misterius yang mengusik dan menantang.

Pencarian Makna dan Kehadiran: Penyair menggambarkan kegelisahan dalam mencari makna di dalam kaligrafi, yang juga merupakan pencarian makna dalam kehidupan sehari-hari. Kehadiran figuratif yang terus mengusik tidur-jaganya melambangkan pencarian spiritual dan intelektual.

Penggunaan Bahasa dan Imajinatif yang Kuat: Penyair menggunakan bahasa yang kaya dan imajinatif untuk menggambarkan pengalaman introspektifnya. Metafora kaligrafi dan figuratif digunakan dengan cermat untuk menyampaikan kompleksitas perasaan dan pengalaman.

Pemikiran Filosofis: Puisi ini menawarkan pemikiran filosofis tentang kehidupan, pencarian makna, dan hubungan dengan hal yang lebih besar dari diri sendiri. Hal ini memberikan dimensi yang dalam dan universal pada puisi.

Puisi "Kaligrafi, Hari Ini" adalah sebuah pengalaman reflektif yang menggugah tentang kehidupan, keindahan, dan penderitaan, serta pencarian makna dan kehadiran dalam dunia yang misterius. Melalui gambaran kaligrafi yang dalam, Dimas Arika Mihardja berhasil menghadirkan sebuah karya yang memperkaya pengalaman pembaca dan mengajak mereka untuk merenung tentang esensi kehidupan dan keindahan seni.

"Puisi Dimas Arika Mihardja"
Puisi: Kaligrafi, Hari Ini
Karya: Dimas Arika Mihardja
© Sepenuhnya. All rights reserved.