Puisi: Perempuan yang Mencari Konde Penyair Han (Karya Dimas Arika Mihardja)

Puisi: Perempuan yang Mencari Konde Penyair Han Karya: Dimas Arika Mihardja
Perempuan yang Mencari Konde Penyair Han
(Diah Hadaning dan Hanna Fransisca)


PEREMPUAN itu datang dari pantai Kartini: Jati Jepara bersanggul melati pada rambut kembang bakung ia suka menanam bunga Gundosuli di halaman rumahnya. Pohon itu tumbuh di dekat kolam ikan. 700 puisi di hari jadinya ke-70. Perempuan yang mencari itu telah tumbuh menjadi beringin putih yang sulur-sulurnya menjulur sebatas bahu. Dahan tangannya tumbuh daun kasih sayang dan akar tunjangnya berserabut melindungi kolam dan ikan-ikan. Perempuan yang mencari itu tumbuh diasuh angin gunung merapi dibasuh rindu gelinjang waktu hingga di dalam tubuhnya mengalir sungai-sungai. Perempuan yang mencari itu suka menggambar segitiga sama-sisi: langit ibu bumi laut.

KONDE yang dicari wanita itu dikenakan Penyair Han malam ini. Konde Penyair Han tentu bukanlah hiasan atau aksesoris. Konde, seperti juga keris yang dikenakan oleh perempuan yang mencari itu disisipkan di belakang pinggangnya, dan siap bergerak menusuk atau menikam tanpa dendam, melainkan cinta semata. Konde dan keris sama-sama punya aura dan kharisma.

KONDE dari daratan Cina memancarkan cinta. Itulah mengapa perempuan berkeris itu lalu mencari Konde Penyair Han untuk bisa duduk berdampingan di altar persembahan merayakan kemenangan.


7 Mei 2010

"Puisi: Perempuan yang Mencari Konde Penyair Han"
Puisi: Perempuan yang Mencari Konde Penyair Han
Karya: Dimas Arika Mihardja
© Sepenuhnya. All rights reserved.