Puisi: Rindu (Karya Subagio Sastrowardoyo)

Puisi "Rindu" karya Subagio Sastrowardoyo menggambarkan dengan kuat perasaan kekosongan dan kerinduan. Dengan menggunakan bahasa yang sederhana ...
Rindu

Rumah kosong
Sudah lama ingin dihuni
Adalah teman bicara; Siapa saja atau apa
Jendela, kursi
Atau bunga di meja
Sunyi, menyayat seperti belati
Meminta darah yang mengalir dari mimpi.


Analisis Puisi:
Puisi "Rindu" karya Subagio Sastrowardoyo adalah sebuah karya yang singkat namun sarat dengan makna dan emosi. Dengan penggunaan bahasa yang sederhana namun kuat, puisi ini menggambarkan rasa kekosongan dan kerinduan yang mendalam.

Tema Kehampaan dan Kerinduan: Puisi ini menggambarkan gambaran sebuah rumah yang kosong, yang seolah-olah menunggu untuk dihuni. Tema kehampaan rumah yang kosong menjadi metafora bagi kekosongan dan kerinduan yang dirasakan oleh manusia. Kehampaan rumah mencerminkan kekosongan dalam kehidupan seseorang yang merindukan kehadiran orang lain atau kegiatan yang memberi makna.

Personifikasi Rumah: Dalam puisi ini, rumah digambarkan sebagai entitas yang hidup, yang memiliki keinginan untuk dihuni dan menjadi rumah bagi siapa pun atau apa pun. Personifikasi rumah menguatkan kesan bahwa kekosongan yang dirasakan tidak hanya fisik, tetapi juga emosional.

Kontras Antara Kehampaan dan Kerinduan: Puisi ini menggambarkan kontras yang kuat antara kehampaan rumah kosong dan kerinduan yang dalam untuk mengisi kekosongan tersebut. Bahkan dengan kehampaan yang menyayat seperti belati, rumah tetap menarik orang untuk mengisi kekosongan tersebut dengan kehadiran dan kegiatan.

Penggunaan Bahasa yang Simpel Namun Kuat: Sastrowardoyo menggunakan bahasa yang sederhana namun penuh dengan makna dalam puisi ini. Kata-kata seperti "rumah kosong", "sunyi", dan "minta darah yang mengalir dari mimpi" menggambarkan secara langsung dan kuat perasaan kekosongan dan kerinduan yang ingin disampaikan oleh penyair.

Imaji yang Kuat: Meskipun singkat, puisi ini memiliki imaji yang kuat yang memungkinkan pembaca untuk merasakan kehampaan dan kerinduan yang diungkapkan. Gambaran jendela, kursi, dan bunga di meja memberikan gambaran yang jelas tentang suasana rumah yang kosong dan kesunyian yang menyertainya.

Puisi "Rindu" karya Subagio Sastrowardoyo adalah sebuah karya yang menggambarkan dengan kuat perasaan kekosongan dan kerinduan. Dengan menggunakan bahasa yang sederhana namun kuat dan imaji yang kaya, puisi ini mengundang pembaca untuk merenungkan tentang arti kehadiran, kekosongan, dan kerinduan dalam kehidupan manusia.

Puisi Subagio Sastrowardoyo
Puisi: Rindu
Karya: Subagio Sastrowardoyo

Biodata Subagio Sastrowardoyo:
  • Subagio Sastrowardoyo lahir pada tanggal 1 Februari 1924 di Madiun, Jawa Timur.
  • Subagio Sastrowardoyo meninggal dunia pada tanggal 18 Juli 1996 (pada umur 72 tahun) di Jakarta.
© Sepenuhnya. All rights reserved.