Puisi: Catatan 1956 (Karya Toeti Heraty)

Puisi "Catatan 1956" merupakan cerminan akan peristiwa tahun 1956, menggambarkan kehidupan dan kegelisahan manusia dalam menghadapi keterbatasan, ...
Catatan 1956
(untuk Frans)


Pasar malam terang, keriuhannya!
Balon aneka warna, lepas satu meluncur
                        ke langit
Manusia mencari, menjulurkan leher
                        berdesakan di atas tumit
Gelisah mimpi, hidup ibarat pelita
nyamuk pun enggan menyentuhnya.

Pagar rotan berpindah tangan, selendang leher
                        yang ketinggalan
Beberapa buku berjejer di papan, salah satu
                        ajarkan manusia
Bagaimana seharusnya ia hadapi mautnya
Keriuhan pasar di malam hari, tersesat hati
bagaimana temukan cinta kembali.

Perahu layar bergetar meriah, arah tujuan
                        belum pasti
Angin pun tak sabar, (di karang mana terdampar nanti)
Terbangun dari mimpi, – esok tak dapat dielakkan lagi –
                        kuseka air mata dari pipi


Januari, 1967

Sumber: Sajak-Sajak 33 (1973)

Catatan:
Puisi "Catatan 1956" ini pernah dimuat di Horison edisi Oktober, 1967. Namun, di sana diberi judul "1956".

Analisis Puisi:
Puisi "Catatan 1956" karya Toeti Heraty adalah catatan akan kehidupan yang cerah namun berdebar dalam suatu peristiwa yang terjadi pada tahun tersebut.

Pasar Malam yang Riuh: Puisi ini menggambarkan suasana ramai di pasar malam dengan balon berwarna-warni, kerumunan manusia, dan kegelisahan dalam menemukan atau kehilangan sesuatu yang seakan ditandai oleh keberadaan balon yang hilang.

Ketidakteraturan Hidup: Puisi memperlihatkan ketidakteraturan hidup yang tercermin dari perpindahan pagar rotan, keberadaan buku-buku di papan, dan arah yang belum pasti bagi perahu layar. Ini mewakili kegelisahan akan ketidakpastian dan kehilangan di tengah hidup.

Kerinduan dan Kegelisahan: Ada kerinduan dan kegelisahan yang mendalam di dalam puisi ini, yang tercermin dari kesesakan di pasar malam dan upaya untuk menemukan cinta yang mungkin telah hilang.

Penekanan akan Kehidupan: Puisi ini menggarisbawahi tentang kehidupan yang harus dihadapi dan kenyataan yang akan datang. Air mata yang mengalir menunjukkan perasaan yang dalam dan kebingungan atas apa yang akan terjadi di masa depan.

Simbolisme dari Pemandangan Pasar Malam: Pemandangan pasar malam digunakan sebagai simbol kehidupan: keriuhannya, keberagaman, dan kegelisahan mencerminkan kompleksitas hidup yang penuh warna namun kadang kala membingungkan.

Puisi "Catatan 1956" merupakan cerminan akan peristiwa tahun 1956, menggambarkan kehidupan dan kegelisahan manusia dalam menghadapi keterbatasan, kehilangan, dan ketidakpastian yang melingkupi kehidupan sehari-hari.

Puisi Toeti Heraty
Puisi: Catatan 1956
Karya: Toeti Heraty

Biodata Toeti Heraty:
  • Toeti Heraty lahir pada tanggal 27 November 1933 di Bandung.
  • Toeti Heraty meninggal dunia pada tanggal 13 Juni 2021 (pada usia 87) di Jakarta.
© Sepenuhnya. All rights reserved.