Puisi: Catatan Harian Seorang Penyair (Karya Toto ST Radik)
Puisi: Catatan Harian Seorang Penyair
Karya: Toto ST Radik
Catatan Harian Seorang Penyair
Di negeriku lelaki tak patut menitikkan
air mata
hanya perempuan boleh bersedih
dan menangis
Lelaki adalah serdadu: baja yang ditempa
di atas api
keras dan padat dan kejam menggenggam hidup
tak ada sepetak ruang dan sejenak waktu
untuk bertanya
tentang sesuatu yang sederhana
segalanya telah selesai
dalam kitab kalah atau menang
Di negeriku lelaki tak patut menitikkan
air mata: aku pun pergi
ke negeri puisi
di mana kegembiraan dan kesedihan
keraguan dan cinta
tak ditampik atau menampik.
Serang, 1998
Puisi: Catatan Harian Seorang Penyair
Karya: Toto ST Radik