Puisi: Cocktail Party (Karya Toeti Heraty)

Puisi "Cocktail Party" karya Toeti Heraty membawa pembaca ke dalam suasana acara Cocktail dengan beragam emosi dan interaksi antara para hadirin.
Cocktail Party

meluruskan kain-baju dahulu
meletakkan lekat sanggul rapi
lembut ikal rambut di dahi
        pertarungan dapat dimulai
berlomba dengan waktu
dengan kebosanan, apa lagi
pertaruhan ilusi
        seutas benang dalam taufan
amuk badai antara insan

taufan? ah, siapa
yang masih peduli
tertawa kecil, menggigit jari adalah
        perasaan yang dikebiri
kedahsyatan hanya untuk dewa-dewa
tapi deru api unggun atas
        tanah tandus kering
angin liar, cambukan halilintar
        mengiringi

perempuan seram yang kuhadapi, dengan
garis alis dan cemooh tajam
        tertawa lantang –
aku terjebak, gelas anggur di tangan
tersenyum sabar pengecut menyamar –
        ruang menggema
dengan gumam hormat, sapa-menyapa
dengan mengibas pelangi perempuan
itu pergi, hadirin mengagumi

mengapa tergoncang oleh cemas
dalam-dalam menghela napas, lemas
        hadapi saingan dalam arena?
kata orang hanya maut pisahkan cinta
tapi hidup merenggut, malahan maut
        harapan semu tempat bertemu
itu pun hanya kalau kau setuju

keasingan yang mempesona, segala
tersayang yang telah hilang –
        penenggelaman
dalam akrab dan lelap
kepanjangan mimpi tanpa derita
dan amuk badai antara insan?
gumam, senyum dan berjabatan tangan

Sumber: Sajak-Sajak 33 (1973)

Analisis Puisi:
Puisi "Cocktail Party" karya Toeti Heraty membawa pembaca ke dalam suasana acara Cocktail dengan beragam emosi dan interaksi antara para hadirin.

Penampilan dan Pertarungan: Puisi dimulai dengan gambaran persiapan fisik seorang individu untuk menghadiri acara Cocktail Party. Menata rambut dan pakaian menjadi metafora pertarungan dengan waktu, kebosanan, dan ilusi.

Ambivalensi dan Kekecewaan: Meskipun ada persiapan, penggambaran suasana acara dengan kehadiran orang-orang yang bergaul hanya untuk kesenangan semu menjadi ironis. Ada perasaan kecewa yang terungkap melalui tawa kecil yang mengekang perasaan yang seharusnya bisa diungkapkan.

Kesendirian dan Kehampaan: Meskipun hadir dalam keramaian, terdapat kesan kesendirian dan hampa. Protagonis merasa terjebak dalam pertunjukan keterpaksaan, seperti menampilkan senyum palsu dan bertahan, sementara suasana acara terus berlanjut dengan banyak cemoohan tajam.

Kecemasan dan Ketidakpastian: Ada gambaran kecemasan dalam kehidupan dan hubungan antara manusia. Puisi merenungkan tentang pertemuan dalam kehidupan yang bisa saja memisahkan atau menghilangkan segala hal yang kita sayangi.

Kesimpulan Tanpa Solusi: Puisi ini tidak menawarkan penyelesaian atau penjelasan. Penuh dengan penekanan pada kebingungan, kesendirian, dan kekosongan yang terasa di tengah interaksi sosial.

Secara keseluruhan, puisi ini membawa nuansa ironis mengenai kehidupan sosial di tengah-tengah interaksi manusia. Menampilkan suasana Cocktail Party sebagai panggung yang mengungkapkan banyak ketidakpastian, kebingungan, dan hampa dalam hubungan manusiawi.

Puisi Toeti Heraty
Puisi: Cocktail Party
Karya: Toeti Heraty

Biodata Toeti Heraty:
  • Toeti Heraty lahir pada tanggal 27 November 1933 di Bandung.
  • Toeti Heraty meninggal dunia pada tanggal 13 Juni 2021 (pada usia 87) di Jakarta.
© Sepenuhnya. All rights reserved.