Puisi: Hemat (Karya Sutardji Calzoum Bachri)

Puisi "Hemat" karya Sutardji Calzoum Bachri adalah puisi yang pendek namun mengandung makna mendalam tentang kehidupan dan perasaan manusia .....
Hemat

dari hari ke hari
bunuh diri pelan-pelan

dari tahun ke tahun
bertimbun luka di badan

maut menabungKu
segobang segobang

1977

Sumber: Horison (Januari, 1978)

Analisis Puisi:
Puisi "Hemat" karya Sutardji Calzoum Bachri adalah puisi yang pendek namun mengandung makna mendalam tentang kehidupan dan perasaan manusia terhadap masa dan takdirnya. Meskipun singkat, puisi ini berhasil menyampaikan pesan yang kuat dan mengundang banyak tafsiran dari pembaca.

Perasaan Menjelang Kematian: Puisi ini menggambarkan perasaan seseorang yang sedang menghadapi kematian atau mungkin perasaan seseorang yang berjuang dengan beban berat dalam hidupnya. "Dari hari ke hari, bunuh diri pelan-pelan" menunjukkan bahwa perasaan putus asa atau kehampaan bisa tumbuh secara perlahan dan tak terlihat.

Beban Masa dan Luka: "Dari tahun ke tahun, bertimbun luka di badan" menggambarkan bahwa hidup ini bisa meninggalkan luka dan bekas-bekas yang berat pada seseorang seiring berjalannya waktu. Puisi ini menyiratkan pengalaman hidup yang penuh tantangan dan kemungkinan melukai diri sendiri atau terluka oleh kehidupan.

Maut Menabungku: Bait terakhir puisi, "maut menabungKu, segobang segobang," menunjukkan bahwa kematian adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari dan bisa saja datang kapan saja. Kata "menabung" menggambarkan bahwa kematian bisa dipandang sebagai sesuatu yang dihadapi dengan kesiapan dan kesadaran, seperti menabung untuk suatu keperluan di masa depan.

Puisi "Hemat" karya Sutardji Calzoum Bachri adalah puisi yang sederhana namun penuh makna. Ia berhasil menggambarkan perasaan dan pengalaman manusia dalam menghadapi kematian atau beban hidup dengan gaya yang singkat namun mengena. Puisi ini memaksa pembaca untuk merenungkan tentang arti hidup, masa, dan kematian, serta mengingatkan kita akan pentingnya menghargai setiap momen dalam hidup dan hidup dengan bijaksana.

Sutardji Calzoum Bachri
Puisi: Hemat
Karya: Sutardji Calzoum Bachri

Biodata Sutardji Calzoum Bachri
  • Sutardji Calzoum Bachri lahir di Rengat, Indragiri Hulu, Riau, pada tanggal 24 Juni 1941.
  • Sutardji Calzoum Bachri merupakan salah satu pelopor penyair angkatan 1970-an.
© Sepenuhnya. All rights reserved.