Puisi: Hilang Ketemu (Karya Sutardji Calzoum Bachri)

Puisi "Hilang Ketemu" karya Sutardji Calzoum Bachri menghadirkan refleksi tentang kehilangan, kesendirian, dan kemungkinan pertemuan kembali dalam ...
Hilang
(Ketemu)

batu kehilangan diam
jam kehilangan waktu
pisau kehilangan tikam
mulut kehilangan lagu
langit kehilangan jarak
tanah kehilangan tunggu
santo kehilangan berak

Kau kehilangan aku

batu kehilangan diam
jam kehilangan waktu
pisau kehilangan tikam
mulut kehilangan lagu
langit kehilangan jarak
tanah kehilangan tunggu
santo kehilangan berak

Kau ketemu aku

Sumber: O Amuk Kapak (1981)

Analisis Puisi:
Puisi "Hilang Ketemu" karya Sutardji Calzoum Bachri adalah karya yang sederhana namun sarat dengan makna filosofis yang mendalam. Dalam puisi ini, Bachri menggunakan repetisi untuk menekankan gagasan tentang kehilangan dan pertemuan.

Kehilangan dan Pertemuan: Puisi ini mempertimbangkan tema sentral kehilangan dan pertemuan. Dalam setiap baris, pembaca disajikan dengan gambaran objek atau entitas yang kehilangan sesuatu: batu kehilangan diam, jam kehilangan waktu, dan seterusnya. Namun, akhir dari setiap rangkaian adalah pertemuan yang diwakili oleh "Kau ketemu aku."

Repetisi: Pengulangan frase "batu kehilangan diam, jam kehilangan waktu, pisau kehilangan tikam, dan seterusnya" memberikan ritme dan tekanan pada tema kehilangan yang mendalam. Repetisi ini menciptakan pola yang kuat dan menekankan perasaan kekosongan yang terus-menerus.

Makna Simbolis: Setiap objek yang kehilangan sesuatu dalam puisi ini memiliki makna simbolis yang lebih dalam. Misalnya, "langit kehilangan jarak" mungkin merujuk pada perasaan kekosongan atau kehilangan arah, sedangkan "tanah kehilangan tunggu" bisa mencerminkan kehilangan harapan atau antisipasi.

Pertemuan yang Membalikkan: Meskipun awalnya berfokus pada tema kehilangan, puisi diakhiri dengan "Kau ketemu aku," yang menunjukkan suatu jenis pertemuan atau rekonsiliasi. Ini menunjukkan bahwa dalam kehilangan, ada kemungkinan untuk menemukan sesuatu yang baru atau untuk bersatu kembali dengan yang telah hilang.

Interaksi Manusia: Meskipun objek-objek dalam puisi ini adalah benda mati, kehilangan dan pertemuan yang dijelaskan dalam puisi memiliki implikasi yang dalam untuk interaksi manusia. Ini bisa menggambarkan dinamika hubungan manusia, perpisahan, dan rekonsiliasi.

Dengan gaya yang sederhana namun penuh dengan makna, Bachri berhasil menghadirkan refleksi tentang kehilangan, kesendirian, dan kemungkinan pertemuan kembali dalam kehidupan manusia. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan siklus kehidupan yang penuh dengan kehilangan dan harapan untuk pertemuan kembali.

Puisi: Hilang (Ketemu)
Puisi: Hilang (Ketemu)
Karya: Sutardji Calzoum Bachri

Biodata Sutardji Calzoum Bachri
  • Sutardji Calzoum Bachri lahir di Rengat, Indragiri Hulu, Riau, pada tanggal 24 Juni 1941.
  • Sutardji Calzoum Bachri merupakan salah satu pelopor penyair angkatan 1970-an.
© Sepenuhnya. All rights reserved.