Puisi: Istiqlal (Karya Sutardji Calzoum Bachri)

Puisi "Istiqlal" karya Sutardji Calzoum Bachri mengajak pembaca untuk merenungkan arti yang lebih dalam dari pengalaman spiritual di tempat ibadah ...
Istiqlal

Aku senang berjamaah di masjid Istiqlal ini
aku tak dikenal orang
dan orang pun tak kutahu
kami saling menyapa dengan debu debu debu
dan gemuruh kami merindu
Satu Satu Satu...

Analisis Puisi:

Puisi "Istiqlal" karya Sutardji Calzoum Bachri adalah karya yang menggambarkan pengalaman spiritual dan kesadaran akan kebersamaan dalam konteks ibadah di Masjid Istiqlal. Dalam analisis ini, kita akan menjelajahi beberapa elemen kunci dalam puisi ini, termasuk tema, gaya bahasa, dan makna yang tersembunyi.

Tema Persatuan dan Kebersamaan: Puisi ini mengeksplorasi tema persatuan dan kebersamaan dalam konteks ibadah di Masjid Istiqlal. Meskipun individu-individu yang hadir mungkin tidak saling mengenal satu sama lain, mereka merasa terhubung melalui pengalaman berjamaah di masjid tersebut. Penggunaan gambaran "debu" dan "gemuruh" menciptakan citra kolaborasi dan solidaritas di antara para jamaah yang beribadah bersama.

Simbolisme Istiqlal: Masjid Istiqlal merupakan simbol nasionalisme dan keagamaan di Indonesia. Dalam puisi ini, Istiqlal menjadi tempat di mana individu-individu yang berbeda latar belakangnya berkumpul untuk beribadah. Istiqlal tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga simbol persatuan dalam keragaman.

Gaya Bahasa: Sutardji Calzoum Bachri menggunakan gaya bahasa yang sederhana namun kuat untuk menggambarkan pengalaman spiritual di Masjid Istiqlal. Pengulangan kata "debu" dan "gemuruh" memberikan ritme yang khas dan menggambarkan kekuatan kolektif dari kebersamaan dalam ibadah.

Makna yang Tersembunyi: Melalui puisi ini, Sutardji mungkin ingin menyampaikan pesan tentang pentingnya persatuan dalam keberagaman. Meskipun individu-individu memiliki latar belakang dan pengalaman yang berbeda, mereka dapat merasakan ikatan yang kuat ketika mereka berkumpul untuk beribadah. Penggunaan kata "Istiqlal" sebagai judul puisi juga menegaskan makna kemerdekaan dan kebebasan dalam beragama.

Secara keseluruhan, puisi "Istiqlal" menggambarkan kekuatan persatuan dalam keberagaman dan pentingnya kebersamaan dalam ibadah. Sutardji mengajak pembaca untuk merenungkan arti yang lebih dalam dari pengalaman spiritual di tempat ibadah yang menjadi pusat kehidupan beragama dan sosial masyarakat Indonesia.

Puisi: Istiqlal
Puisi: Istiqlal
Karya: Sutardji Calzoum Bachri

Biodata Sutardji Calzoum Bachri:
  • Sutardji Calzoum Bachri lahir di Rengat, Indragiri Hulu, Riau, pada tanggal 24 Juni 1941.
  • Sutardji Calzoum Bachri merupakan salah satu pelopor penyair angkatan 1970-an.
© Sepenuhnya. All rights reserved.