Puisi: Perjalanan Kubur (Karya Sutardji Calzoum Bachri)

Puisi "Perjalanan Kubur" karya Sutardji Calzoum Bachri menggambarkan perjalanan spiritual dan eksistensial manusia melalui simbol-simbol alam dan ....
Perjalanan Kubur

luka ngucap dalam badan
kau telah membawaku ke atas bukit ke atas karang ke atas gunung
ke bintang-bintang
lalat-lalat menggali perigi dalam dagingku
untuk kuburmu alina
untuk kuburmu alina
aku menggali-gali dalam diri
raja dalam darah mengaliri sungai-sungai mengibarkan bendera hitam
menyeka matahari membujuk bulan
teguk tangismu alina

sungai pergi ke laut membawa kubur-kubur
laut pergi ke sungai membawa kubur-kubur
sungai pergi ke akar ke pohon ke bunga-bunga
membawa kuburmu alina
1977

Sumber: Horison (Juni, 1979)

Analisis Puisi:
Puisi "Perjalanan Kubur" karya Sutardji Calzoum Bachri adalah karya yang menggambarkan perjalanan spiritual dan eksistensial manusia melalui simbol-simbol alam dan pengalaman kematian. Dengan bahasa yang kuat dan imajinatif, penyair merangkai makna yang dalam dan melankolis tentang kehidupan, kematian, dan perjalanan roh manusia.

Perjalanan Spiritual dan Eksistensial: Puisi ini menggambarkan perjalanan spiritual dan eksistensial manusia melalui penggunaan imaji seperti "bukit," "karang," "gunung," dan "bintang-bintang." Ini mewakili perjalanan jiwa yang mencari makna dan tujuan hidup yang lebih tinggi. Perjalanan ini juga diilustrasikan oleh "lalat-lalat menggali perigi dalam dagingku," yang menggambarkan upaya penggalian ke dalam diri sendiri untuk memahami diri dan eksistensi.

Simbolisme Kubur: Kubur dalam puisi ini memiliki makna yang lebih dalam daripada sekadar tempat pemakaman fisik. Kubur digunakan sebagai simbol perubahan, transformasi, dan akhir dari kehidupan fisik. Penggunaan "untuk kuburmu alina" beberapa kali dalam puisi menunjukkan penghormatan dan penyucian bagi seseorang yang telah meninggal.

Konsep Perjalanan dan Perubahan: Penyair menggunakan simbol perjalanan sungai menuju laut, dan laut kembali ke sungai, sebagai representasi perubahan dan alur kehidupan. Ini juga menunjukkan siklus kehidupan dan kematian, serta menggambarkan bagaimana manusia bergerak melalui berbagai fase kehidupan dan menghadapi akhir hayat.

Perpaduan Alam dan Spiritualitas: Puisi ini menggabungkan elemen alam seperti sungai, laut, akar, dan pohon dengan dimensi spiritualitas dan eksistensial manusia. Ini menciptakan hubungan yang kuat antara alam dan jiwa manusia, menggambarkan bagaimana pengalaman alam dan lingkungan alamiah dapat menginspirasi refleksi spiritual.

Melankoli dan Kesedihan: Melankolis dan kesedihan hadir dalam puisi ini, terutama dalam penggunaan kalimat "teguk tangismu alina." Kata-kata ini menunjukkan adanya rasa kehilangan dan duka atas kepergian seseorang yang disebut "alina," serta merujuk pada aspek universal dalam kematian.

Puisi "Perjalanan Kubur" karya Sutardji Calzoum Bachri adalah sebuah karya yang dalam dan mengesankan yang menggambarkan perjalanan eksistensial manusia melalui simbol-simbol alam dan kematian. Melalui penggunaan bahasa yang kaya dan puitis, penyair berhasil mengungkapkan kompleksitas dan makna mendalam dari kehidupan dan kematian.

Puisi: Perjalanan Kubur
Puisi: Perjalanan Kubur
Karya: Sutardji Calzoum Bachri

Biodata Sutardji Calzoum Bachri:
  • Sutardji Calzoum Bachri lahir di Rengat, Indragiri Hulu, Riau, pada tanggal 24 Juni 1941.
  • Sutardji Calzoum Bachri merupakan salah satu pelopor penyair angkatan 1970-an.
© Sepenuhnya. All rights reserved.