Puisi: Tapi (Karya Sutardji Calzoum Bachri)

Puisi "Tapi" karya Sutardji Calzoum Bachri mengajak pembaca untuk merenung tentang kompleksitas dalam menyampaikan pesan dan bagaimana respon dapat ..
Tapi


aku bawakan bunga padamu
                                               tapi kau bilang masih
aku bawakan resahku padamu
                                               tapi kau bilang hanya 
aku bawakan darahku padamu
                                                tapi kau bilang cuma
aku bawakan mimpiku padamu
                                                tapi kau bilang meski
aku bawakan dukaku padamu
                                                tapi kau bilang tapi
aku bawakan mayatku padamu
                                                tapi kau bilang hampir
aku bawakan arwahku padamu
                                                tapi kau bilang kalau
tanpa apa aku datang padamu
                                                wah!


1976

Sumber: Horison (Februari, 1977)

Analisis Puisi:
Puisi "Tapi" karya Sutardji Calzoum Bachri adalah sebuah karya yang singkat namun sarat dengan makna dan nuansa emosional. Penyair memanfaatkan pengulangan kata "tapi" untuk menciptakan pola yang menarik dan memberikan kesan berulang-ulang.

Struktur dan Pengulangan Kata "Tapi": Pengulangan kata "tapi" memberikan ritme dan struktur yang unik pada puisi ini. Setiap baris menciptakan pola yang teratur namun mengandung perubahan makna yang signifikan. Penggunaan repetisi ini menciptakan efek berlapis dan menarik perhatian pembaca.

Bunga, Resah, Darah, Mimpi, Duka, Mayat, dan Arwah: Setiap baris membawa pembaca melalui serangkaian kata-kata yang memiliki makna mendalam dan simbolik. Bunga mungkin melambangkan keindahan dan kasih sayang, resah dapat mencerminkan kegelisahan atau kekhawatiran, darah dapat melambangkan pengorbanan atau kehidupan, mimpi menciptakan gambaran harapan dan aspirasi, duka menggambarkan kesedihan, mayat menciptakan citra kematian fisik, dan arwah melambangkan dimensi spiritual atau keabadian.

Respon yang Kontras dari Penerima Bawaan: Setiap tindakan membawa bawaan yang berbeda dari penyair, namun respon dari penerima, yang diwakili oleh kata "tapi," selalu berbeda dari harapan atau makna yang disampaikan. Kontras antara apa yang dibawa oleh penyair dan respons yang diberikan menciptakan ketidaksesuaian yang menyentuh dan memberikan perasaan ironi.

Penggunaan "Tapi" Sebagai Pemutusan atau Penegasan Kontras: Penggunaan kata "tapi" dalam setiap baris memberikan efek kontras atau pemutusan. Setiap kali penyair membawa sesuatu, respons dari penerima tampak menolak, merendahkan, atau tidak sepenuhnya menghargai apa yang dibawa. Hal ini menciptakan nuansa ketidaksepahaman atau kesenjangan antara pembawa pesan dan penerima pesan.

Akhir yang Menyindir dan Mengejutkan: Pada akhir puisi, penyair menyampaikan tanpa apa dia datang, dan responnya adalah "wah!" Kata "wah" di sini dapat diartikan sebagai ekspresi kagum atau kejutan yang menyindir. Ungkapan ini mungkin mencerminkan ironi terhadap situasi di mana meski tanpa membawa apa-apa, responnya tetap positif dan mengagumkan.

Makna Keseluruhan dan Refleksi: Puisi ini dapat diartikan sebagai refleksi tentang komunikasi yang sering kali terganggu oleh ketidaksesuaian harapan dan respon. Pengulangan kata "tapi" memberikan kesan bahwa ada kesenjangan atau kesalahpahaman yang terus-menerus terjadi dalam interaksi manusia.

Puisi "Tapi" karya Sutardji Calzoum Bachri adalah karya yang penuh dengan makna dan nuansa emosional. Melalui pola pengulangan yang unik dan kata-kata yang dipilih dengan cermat, penyair menciptakan karya yang memberikan refleksi mendalam tentang komunikasi, harapan, dan realitas. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenung tentang kompleksitas dalam menyampaikan pesan dan bagaimana respon dapat membentuk pemahaman yang unik terhadap pengalaman manusia.

Puisi: Tapi
Puisi: Tapi
Karya: Sutardji Calzoum Bachri

Biodata Sutardji Calzoum Bachri
  • Sutardji Calzoum Bachri lahir di Rengat, Indragiri Hulu, Riau, pada tanggal 24 Juni 1941.
  • Sutardji Calzoum Bachri merupakan salah satu pelopor penyair angkatan 1970-an.
© Sepenuhnya. All rights reserved.