Puisi: Kepada Puisi (Karya Mustafa Ismail)

Puisi "Kepada Puisi" karya Mustafa Ismail adalah sebuah karya sastra yang mencerminkan hubungan kompleks antara penyair dengan puisi sebagai .....
Kepada Puisi


Kepada puisi kita memanggul kapak setiap hari
merontokkan batu-batu yang terlanjur beku
dan pohon-pohon keramat yang jadi tempat
bertapa para hamba sahaya

Kepada puisi kita menatap tajam kepada matahari
menyusun bongkahan-bongkahan batu itu
menjadi rumah-rumah dan jalan baru
seperti Chairil yang tak pernah mati

Kepada puisi kita menjadi manusia
membunuh artefak dan dewa-dewa
membikin kerajaan baru
dari keringat kata-kata.


Depok, Agustus 2016

Analisis Puisi:
Puisi "Kepada Puisi" karya Mustafa Ismail adalah sebuah karya sastra yang mencerminkan hubungan kompleks antara penyair dengan puisi sebagai bentuk seni dan ekspresi. Puisi ini mengungkapkan pengabdian, transformasi, dan kekuatan penyair dalam merangkai kata-kata menjadi karya puisi.

Pengabdian dan Pengorbanan: Puisi ini dimulai dengan gambaran pengabdian yang kuat terhadap puisi. Dengan menggunakan metafora "memanggul kapak setiap hari," puisi menggambarkan kerja keras dan kesungguhan penyair dalam melahirkan puisi. Aktivitas merontokkan batu-batu beku dan pohon-pohon keramat mencerminkan upaya mengatasi hambatan dan rintangan dalam menciptakan puisi.

Transformasi dan Pembentukan: Penyair menggambarkan transformasi yang dilakukan terhadap batu-batu yang terlanjur beku menjadi rumah-rumah dan jalan baru. Ini mencerminkan kemampuan penyair untuk mengubah bahan mentah menjadi sesuatu yang bermakna dan bermanfaat melalui puisi. Analogi dengan Chairil yang tak pernah mati menggarisbawahi keabadian puisi dan karya-karya sastra yang memiliki pengaruh jangka panjang.

Manusia Puisi: Puisi menggambarkan puisi sebagai agen transformasi yang menjadikan penyair menjadi manusia sejati. Puisi memungkinkan penyair untuk memandang matahari dengan tajam, menggambarkan upaya menyadari kebenaran dan makna di balik hal-hal yang kompleks. Puisi juga membantu penyair membangun identitasnya dengan merangkai kata-kata menjadi karya yang menginspirasi dan memberi pandangan baru.

Mengatasi Kekhawatiran Terhadap Dewa-Dewa: Puisi ini menggambarkan upaya penyair untuk melepaskan diri dari kekangan atau ketergantungan terhadap dewa-dewa atau agama. Penggunaan kata "membunuh artefak dan dewa-dewa" mencerminkan semangat kritis dan perlawanan terhadap norma dan dogma yang mungkin membatasi kebebasan berpikir dan ekspresi.

Penciptaan Kerajaan Baru: Puisi menggambarkan peran penyair dalam menciptakan "kerajaan baru" melalui kata-kata yang berasal dari "keringat kata-kata." Ini mencerminkan kekuatan puisi dalam membentuk dunia baru yang lebih kaya makna dan imajinatif, serta kemampuan penyair untuk memengaruhi budaya dan pandangan dunia.

Puisi "Kepada Puisi" karya Mustafa Ismail menggambarkan perjalanan penyair dalam menghadapi tantangan dan transformasi melalui puisi. Dalam puisi ini, puisi tidak hanya dipandang sebagai bentuk ekspresi artistik, tetapi juga sebagai alat untuk mengatasi hambatan, menciptakan makna, dan membentuk perubahan. Puisi ini memperlihatkan penghargaan dan dedikasi penyair terhadap kekuatan dan pengaruh puisi dalam kehidupan manusia.

Puisi Mustafa Ismail
Puisi: Kepada Puisi
Karya: Mustafa Ismail
© Sepenuhnya. All rights reserved.