Puisi: Bunga (Karya Fikar W. Eda)

Puisi "Bunga" mengundang pembaca untuk merenungkan tentang arti dan makna komunikasi, rindu, dan kerinduan dalam hubungan manusia.
Bunga

Kujalin kata jadi bunga
mekar di cakrawala
kukirim padamu sekuntum
tapi engkau entah dimana.

Banda Aceh, Agustus 1995

Sumber: Rencong (2005)

Analisis Puisi:

Puisi "Bunga" karya Fikar W. Eda adalah karya yang singkat namun penuh dengan makna dan imajinasi.

Metafora dan Personifikasi: Penyair menggunakan metafora dengan mengubah kata-kata menjadi bunga yang mekar di cakrawala. Ini adalah contoh personifikasi di mana konsep abstrak seperti kata-kata diubah menjadi sesuatu yang hidup dan indah.

Ekspresi Perasaan: Puisi ini mengandung ekspresi perasaan yang kuat, terutama perasaan rindu dan kerinduan. Penyair menyampaikan keinginan untuk menyampaikan sesuatu kepada seseorang dengan mengirimkan sekuntum bunga, tetapi keberadaan penerima tidak diketahui. Ini menciptakan nuansa rasa rindu dan ketidakpastian yang kuat.

Simbolisme: Bunga dalam puisi sering kali melambangkan keindahan, harapan, dan rasa cinta. Dalam konteks ini, bunga menjadi simbol komunikasi dan ekspresi perasaan yang ingin disampaikan oleh penyair kepada penerima yang tidak diketahui.

Keterbatasan Komunikasi: Meskipun penyair ingin menyampaikan pesan atau perasaannya melalui bunga, keberadaan penerima yang tidak diketahui menggambarkan keterbatasan dalam komunikasi dan interaksi manusia. Hal ini menciptakan suasana misteri dan refleksi tentang hubungan antarmanusia dan bagaimana komunikasi sering kali terhambat oleh jarak dan ketidakpastian.

Dalam keseluruhan, puisi "Bunga" menggambarkan kekuatan kata-kata dan ekspresi perasaan melalui simbolisme yang kuat. Meskipun singkat, puisi ini mengundang pembaca untuk merenungkan tentang arti dan makna komunikasi, rindu, dan kerinduan dalam hubungan manusia.

Fikar W. Eda
Puisi: Bunga
Karya: Fikar W. Eda

Biodata Fikar W. Eda:
  • Fikar W. Eda lahir pada tanggal 8 Mei 1966 di Takengon, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.