Puisi: Ibuku Bersayap Merah (Karya Azhari Aiyub)

Puisi "Ibuku Bersayap Merah" menggambarkan perasaan kehilangan, kerinduan, dan perubahan besar dalam kehidupan penyair akibat bencana atau ...
Ibuku Bersayap Merah


Ibu, Abah dan Dik Nong
setelah bala aku pulang ingin melihat
kalian dan kampung

Kukira 26 Desember cuma mimpi buruk
tapi tak kutemukan kalian di sana,
juga Arif kecil yang cerewet

Seperti kalian, kampung kita ternyata sudah tiada
berubah menjadi laut yang raya

Lihat Ibu ada bangau putih
berdiri dengan sebelah kaki di bekas kamarmu
bangau itu tak bersayap merah
seperti dulu pernah kauceritakan padaku

Karena aku tahu bangau itu telah memberikan sayap
merahnya buatmu
agar kau peluk Abah dan Dik Nong ke dalamnya.


Banda Aceh, 2005

Analisis Puisi:
Puisi "Ibuku Bersayap Merah" karya Azhari Aiyub adalah ungkapan perasaan kehilangan dan kerinduan seseorang terhadap keluarganya, khususnya ibu, ayah, dan adiknya, yang telah tiada dalam sebuah tragedi yang mendalam. Puisi ini mencerminkan kesedihan dan kerinduan yang dalam akan keluarga yang pergi akibat bencana atau peristiwa tragis.

Kehilangan dan Ketenangan: Puisi ini menyoroti rasa kehilangan yang dalam atas kepergian keluarga. Penyair merenungkan kehilangan keluarganya dan ketenangan yang hilang setelah peristiwa bencana atau tragedi yang melanda kampung halamannya.

Perubahan yang Tidak Terduga: Penyair menyampaikan kekagetannya atas perubahan yang drastis dalam kampung halamannya. Di sini, kampung yang dahulu akrab telah berubah menjadi sesuatu yang tak dikenal, seperti "laut yang raya", mungkin merujuk pada kerusakan atau perubahan besar yang diakibatkan oleh bencana.

Simbolisme Bangau Putih: Bangau putih dalam puisi ini menjadi simbol kesucian, murni, dan keselamatan. Bangau ini juga digambarkan sebagai sosok yang memberikan sayap merah kepada ibu, memungkinkan dia untuk melindungi dan menyatukan keluarga dalam pelukannya.

Kehadiran Spiritual Ibu: Puisi ini menciptakan gambaran kehadiran spiritual ibu melalui simbolisme bangau putih, memberikan pesan bahwa meskipun fisiknya tidak ada, kasih sayang dan perlindungan ibu tetap ada dalam bentuk spiritual.

Puisi "Ibuku Bersayap Merah" adalah sebuah puisi yang menggambarkan perasaan kehilangan, kerinduan, dan perubahan besar dalam kehidupan penyair akibat bencana atau peristiwa tragis. Puisi ini juga membawa pesan tentang kehadiran spiritual orang yang dicintai meskipun mereka telah tiada secara fisik, serta kekuatan kasih sayang dalam menjaga dan merangkul keluarga.

Puisi
Puisi: Ibuku Bersayap Merah
Karya: Azhari Aiyub
© Sepenuhnya. All rights reserved.