Puisi: Ini Zaman - Aceh (Karya Fikar W. Eda)

Puisi ini menyampaikan pesan yang kuat tentang perubahan zaman dan kompleksitas masyarakat Aceh. Dengan menggunakan bahasa yang kaya dan gambaran ...
Ini Zaman
(Aceh)

Masa beredar
zaman berganti
aku terpaku di balik cermin sunyi
di luar angin gemetar

Ini zaman katanya kemajuan
mode pakaian warna warni
ada komprang, beggy you can see
di depan mertua pakai rok mini
mengunyah kacang sambil nonton TV

Ini zaman katanya kemajuan
rambut perempuan dipangkas poni
persis ekor bebek memercik di kali
akan halnya rambut lelaki
menggerai panjang sekali
jalin menjalin pengganti tali

Ini zaman katanya kemajuan
di Baiturrahman azan menyuara
tapi kita asyik menghitung laba
sambil membolak balik barang buatan Amerika
di toko Cina tingkat tiga

Lain lagi selepas Isya
kota Banda berbinar nyala
lampu jalan aneka warna
di bawahnya waria menawarkan cinta

Masa beredar zaman berganti
aku terpaku di balik cermin sunyi
di luar angin gemetar

Ini zaman katanya kemajuan
pangkat dan jabatan di puja-puja
korupsi manipulasi meraja lela
pegawai golongan dua A mobilnya lima
simpanan istri muda di luar kota

Ini zaman katanya kemajuan
edan dan sangat kelewatan
anak perawan lari ketakutan
dibetot bapak sendiri bernafsu setan
demikian berita koran
dari Lhokseumawe Raya


Yang tak kalah gawat
anak gugat bapak di pengadilan
tentang warisan yang belum terbagi juga

Ini zaman katanya kemajuan
hutan dibabat jadi rumah
manusia harimau gajah
bermukim satu lurah
kemudian saling memangsa

Ya Allah
di manakah kami kini
zaman memang telah berganti
pada-Mu kuserahkan diri
ya Allah
peliharalah cerminku
dari kabut dan debu
agar aku dapat berkaca selalu.

Banda Aceh, 1994

Sumber: Rencong (2005)

Analisis Puisi:
Puisi "Ini Zaman - Aceh" karya Fikar W. Eda menyoroti perubahan zaman dan kemajuan yang diiringi dengan berbagai dampak sosial, budaya, dan lingkungan.

Refleksi Perubahan Zaman: Puisi ini mencerminkan refleksi penulis terhadap perubahan zaman yang terjadi di Aceh. Penulis menggunakan bahasa yang kuat dan gambaran yang jelas untuk menggambarkan transisi dari masa lalu ke masa kini, dengan menyoroti perubahan budaya, gaya hidup, dan nilai-nilai masyarakat.

Kritik terhadap "Kemajuan": Meskipun zaman telah berubah dan kemajuan teknologi terjadi, puisi ini menyampaikan kritik terhadap pandangan bahwa kemajuan itu selalu positif. Penulis menyoroti aspek negatif dari kemajuan tersebut, seperti konsumerisme, korupsi, dan perusakan lingkungan.

Ketidakstabilan Sosial: Puisi ini juga menyoroti ketidakstabilan sosial yang terjadi di tengah perubahan zaman. Dari korupsi hingga kekerasan dalam keluarga, puisi ini menggambarkan beragam masalah sosial yang dihadapi oleh masyarakat Aceh.

Kehilangan Nilai Tradisional: Penulis merindukan nilai-nilai tradisional yang hilang di tengah arus kemajuan zaman. Gambaran tentang perusakan lingkungan dan perpecahan dalam masyarakat mencerminkan kerinduan akan kedamaian dan keharmonisan yang telah hilang.

Kesucian dan Kerendahan Moral: Puisi ini menyoroti kontras antara kesucian dan kerendahan moral dalam masyarakat. Dari panggilan azan yang diselingi dengan kesibukan duniawi hingga kasus-kasus kejahatan dan kekerasan, puisi ini menggambarkan pertentangan antara spiritualitas dan realitas kehidupan sehari-hari.

Melalui puisi ini, Fikar W. Eda menyampaikan pesan yang kuat tentang perubahan zaman dan kompleksitas masyarakat Aceh. Dengan menggunakan bahasa yang kaya dan gambaran yang kuat, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan dampak dari kemajuan zaman dan mempertimbangkan nilai-nilai yang seharusnya dijunjung tinggi dalam kehidupan manusia.

Fikar W. Eda
Puisi: Ini Zaman - Aceh
Karya: Fikar W. Eda

Biodata Fikar W. Eda:
  • Fikar W. Eda lahir pada tanggal 8 Mei 1966 di Takengon, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.