Puisi: Inilah Aceh (Karya Fikar W. Eda)

Puisi "Inilah Aceh" karya Fikar W. Eda merangkum pesona geografis, sejarah, budaya, dan potensi ekonomi Aceh dalam kerangka harapan dan perubahan.
Inilah Aceh


Inilah Aceh tanah harapan
Adalah gerbang yang terbuka
Terbentang sepanjang pesisir dan lembah
Menghampar di antara lekuk bukit dan gunung-gunung

Tanah Aceh
Berabad-abad menjadi tempat berhimpun bangsa Arab, Cina,
Eropa, Hindie
jejak seratus pendakwah di Bandar Perlak Purba
Tempat persinggahan
pelaut kulit putih pada musim lada

Tanah Aceh
Menghadap ke timur kebun sawit yang subur
di barat emas dan batu bara bersusun atur
di utara minyak dan gas dari bumi menyembur
Aroma hutan di Singkel
Derap zapin di Tamiang
perempuan berpipi merah memanen kopi di Gayo
Di Simeulu orang-orang memainkan Nandong
Sungai Alas di kaki Leuser

Inilah Aceh tanah harapan
Laki-laki bersaman di Belangkejeren
Hentak rapa'i geleng di Selatan
Rampak grimpheng dan harum cokelat di Pidie Jaya
Taman laut permai di Sabang
Ayam tangkap di Aceh Raya

Inilah Aceh Tanah harapan
Gerbang yang terbuka
Enyahlah segala luka
Kibarkan layar di panggung dunia.



Catatan:
Puisi ini dibacakan dilaunching Aceh International Rapa'i Festival 2016 di Balairung Soesilo Soedarman Kementerian Pariwisata, Kamis malam, 4 Agustus 2016.

Analisis Puisi:
Puisi "Inilah Aceh" karya Fikar W. Eda adalah sebuah persembahan yang menggambarkan keindahan, keragaman budaya, dan kekayaan alam provinsi Aceh di Indonesia. Puisi ini merangkum pesona geografis, sejarah, budaya, dan potensi ekonomi Aceh dalam kerangka harapan dan perubahan.

Deskripsi Aceh: Puisi dibuka dengan gambaran tentang Aceh sebagai tanah harapan yang memiliki kekayaan dan keragaman luar biasa. Dengan penggambaran pesisir, lembah, bukit, dan gunung, puisi ini menggambarkan keindahan alam Aceh.

Sejarah dan Pelabuhan: Penggambaran sejarah Aceh adalah sentral dalam puisi ini. Tempat ini telah menjadi titik persinggahan para pendakwah dari berbagai belahan dunia. Sejarah perdagangan di Aceh tercermin dalam catatan pendekwah dan pelaut dari Arab, Cina, Eropa, serta aktivitas pelaut pada musim lada.

Potensi Alam: Puisi menyuarakan kekayaan alam Aceh dengan perkebunan sawit, tambang emas, batu bara, minyak, dan gas bumi. Puisi juga mencatat aroma hutan, keunikan budaya di berbagai wilayah seperti tarian zapin, panen kopi, dan kesenian lokal seperti Nandong.

Keanekaragaman Budaya: Keanekaragaman budaya Aceh tercermin dalam beragam seni dan budaya, mulai dari musik, tarian, hingga kegiatan masyarakat setempat. Puisi ini menyoroti beberapa kegiatan khas dan tradisional di setiap daerah, seperti taman laut di Sabang, tarian rapai di Selatan, dan permainan ayam tangkap di Aceh Raya.

Harapan dan Kebangkitan: Puisi ditutup dengan harapan akan masa depan yang cerah. Pesan di balik puisi ini adalah untuk membangkitkan dan memperkenalkan Aceh pada panggung dunia, mengajak masyarakat Aceh untuk memimpin masa depan yang cerah dan menyelesaikan luka-luka masa lalu.

Puisi "Inilah Aceh" adalah sebuah puisi yang merayakan keindahan, keragaman, dan potensi Aceh dari segi alam, sejarah, budaya, dan ekonomi. Puisi ini menghadirkan pemandangan yang luar biasa dari berbagai aspek kehidupan di Aceh, mengekspresikan kekayaan serta harapan untuk masa depan yang lebih baik.

Fikar W. Eda
Puisi: Inilah Aceh
Karya: Fikar W. Eda

Biodata Fikar W. Eda:
  • Fikar W. Eda lahir pada tanggal 8 Mei 1966 di Takengon, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.