Memoria Hujan
Aku basah kuyup sehabis bersamamu menikmati lukisan
dan tarian aneh jari-jari Mella, di ruang penuh buku
dan bangunan tua dan kau dengan tekun memandang artefak-artefak itu,
seperti menikmati sebuah masa silam.
Tetapi ada satu hal yang harus kau catat: waktu adalah kegelisahan
seperti menghadapi Toni yang kasmaran, atau kota Barcelona
yang ramai, siap menenggelamkan bekas di wajahmu yang memerah
Namun kita tidak bisa bercermin: masih bergunakah kau menjelajah
artefak-artefak itu, sekedar membuktikan tikungan-tikungan di depanmu
adalah hidup yang nyata dan siap kau susun menjadi rumah-rumah
di hatimu, sejuk dan sendiri.
Jakarta, 11 Juli 2002
Karya: Mustafa Ismail