Puisi: Perahu (Karya Mustafa Ismail)
Puisi: Perahu
Karya: Mustafa Ismail
Perahu
Seharusnya Nuh datang pagi itu, dengan perahu
sangat besar, mengajakmu berlayar
Seharusnya Nuh mengirim pesan pendek pagi-pagi,
agar kau bersiap, membikin perahu
Seharusnya Nuh tak diam, melihat Seulanga gugur
dan ranting-ranting musim patah
Seharusnya kita memanggil Nuh, dengan puisi langit
dan hikayat pepohonan
Seharusnya kita tak diam, tak diam-diam.
Pamulang, 5 Januari 2005
Karya: Mustafa Ismail