Puisi: Perjalanan Jauh (Karya D. Kemalawati)

Puisi "Perjalanan Jauh" karya D. Kemalawati menggambarkan perasaan yang rumit dan membingungkan yang seringkali terjadi dalam proses persiapan ....
Perjalanan Jauh

Aku sedang berkemas
menyiapkan segala keperluan
perjalanan yang akan
kutempuh begitu jauh
tak ada hitungan mil ke
berapa sampai
di luar, angin ribut. Pohon-pohon
tumbang
deras hujan menambah beban
daun-daun
seperti beban letih ibu
mengandung
lewat kaca jendela
kulihat awan hitam seperti
belerang
yang bergerak turun dari
kawah pecah
bergulung-gulung mengejar
entah
betapa mencekam sendirian
di luar sana
di antara kilat dan petir
dan dinding tebing
berguguran tanpa penyangga
perjalanan akan kutempuh
dalam badai
seperti mereka yang lebih
dahulu sampai
dalam diriku terkurung jiwa bayi;
hingga kini masih semedi
di kamar, berundak-undak
kegundahan
bergentayangan di menit-menit
hitam
seperti mendayung di lautan
pasir
dan dijaga beribu sipir
bukan, bukan durasi cinderala
yang begitu tergesa
tetapi lonceng akan
berdentang berkala
dan penjara hanya
menghukum usia
aku sedang berkemas
sambil menunggu hujan reda
kurapikan selimut di tubuhnya
bayi yang tak akan kuajak serta.

Banda Aceh, 10 April 2017

Analisis Puisi:

Puisi "Perjalanan Jauh" karya D. Kemalawati adalah sebuah karya yang menggambarkan perjalanan fisik dan emosional seseorang yang akan menempuh perjalanan yang jauh.

Persiapan Fisik dan Mental: Puisi ini dimulai dengan penggambaran tentang persiapan seseorang untuk perjalanan yang akan dilakukan. Proses berkemas dan menyiapkan segala keperluan menjadi gambaran fisik dari persiapan tersebut, sementara angin ribut dan hujan deras di luar menciptakan atmosfer yang gelap dan menakutkan.

Perlambatan Waktu: Penyair menunjukkan perlambatan waktu dengan menggunakan gambaran angin ribut, pohon tumbang, dan hujan deras. Ini menciptakan suasana tegang dan memperkuat perasaan ketidakpastian dan kegelisahan yang terkait dengan perjalanan yang akan dilakukan.

Kontras Emosional: Di tengah persiapan fisik yang dilakukan, penyair merenungkan kondisi emosionalnya yang tegang dan cemas. Gambaran awan hitam yang seperti belerang dan dinding tebing yang berguguran tanpa penyangga menggambarkan ketakutan yang mendalam dan kegelisahan di dalam dirinya.

Perjalanan Metaforis: Selain menggambarkan perjalanan fisik, puisi ini juga menciptakan gambaran tentang perjalanan emosional dan spiritual. Jiwa penyair seperti terkurung di dalam diri bayi yang masih merenung dan berundak-undak dalam kegundahan.

Harapan dan Realitas: Meskipun diselimuti oleh ketidakpastian dan kegelisahan, penyair menemukan harapan dalam penantian hujan mereda. Namun, pada akhirnya, ia sadar bahwa bayi yang ada di dalamnya, simbol dari kekhawatiran dan kegelisahannya, tidak akan ikut serta dalam perjalanan tersebut.

Puisi ini menggambarkan perasaan yang rumit dan membingungkan yang seringkali terjadi dalam proses persiapan menjelang perjalanan, baik fisik maupun emosional. Dengan menggunakan gambaran yang kuat dan bahasa yang kaya, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang perjalanan hidup dan perjuangan batin yang dihadapi setiap individu.

D. Kemalawati
Puisi: Perjalanan Jauh
Karya: D. Kemalawati

Biodata D. Kemalawati:
  • Deknong Kemalawati lahir pada tanggal 2 April 1965 di Meulaboh, Aceh.
© Sepenuhnya. All rights reserved.