Puisi: Ramadhan (Karya Toto ST Radik)

Puisi "Ramadhan" karya Toto ST Radik adalah refleksi tentang pengalaman dan tantangan yang dialami selama bulan suci Ramadhan.
Ramadhan

Di bulan ramadhan pagi hanya sebentar
dan siang datang seperti menyergap
kemudian perlahan memanjang

Kita pun kadang kembali memejamkan mata
menidurkan lapar dan dahaga
hingga petang menjelang

Lantas bersigegas
ke arah dapur
ketika adzan lepas

Dari televisi
yang terus menyala
24 jam.

Serang, 28 Juli 2012

Analisis Puisi:

Puisi "Ramadhan" karya Toto ST Radik adalah refleksi tentang pengalaman dan tantangan yang dialami selama bulan suci Ramadhan.

Tema Kehidupan Sehari-hari dalam Bulan Ramadhan: Puisi ini membawa pembaca ke dalam pengalaman sehari-hari selama bulan Ramadhan. Penyair menggambarkan bagaimana waktu berjalan dengan cepat di pagi hari, sementara siangnya terasa panjang dan menantang karena menahan lapar dan haus. Ini mencerminkan dinamika fisik dan spiritual yang terjadi selama bulan Ramadhan.

Perjuangan Menahan Lapar dan Dahaga: Penyair menyoroti perjuangan fisik dan spiritual umat Islam yang berpuasa. Bahkan ketika lapar dan dahaga muncul, mereka harus tetap bertahan dan menjaga kesabaran hingga waktu berbuka tiba. Puisi ini menciptakan gambaran tentang kesungguhan dan keteguhan hati dalam menghadapi cobaan tersebut.

Kepulangan ke Dapur Menjelang Berbuka: Ada elemen kebiasaan yang disorot di sini, di mana orang-orang kembali ke dapur menjelang waktu berbuka. Ini mencerminkan momen kegembiraan dan kesiapan untuk menyambut waktu berbuka, di mana mereka dapat menikmati hidangan lezat setelah berpuasa sepanjang hari.

Peran Media dalam Ramadhan: Penyair menyentuh isu modern dengan merujuk pada televisi yang terus menyala selama 24 jam selama bulan Ramadhan. Ini mencerminkan bagaimana media modern mempengaruhi pengalaman keagamaan dan budaya, dengan program-program khusus Ramadhan dan tayangan yang disesuaikan dengan suasana bulan suci ini.

Penggunaan Bahasa yang Sederhana: Toto ST Radik menggunakan bahasa yang sederhana namun menggambarkan suasana bulan Ramadhan dengan jelas dan lugas. Gaya penulisan yang langsung membuat pembaca dapat merasakan intensitas dan kehangatan momen-momen yang dijelaskan dalam puisi ini.

Melalui penggambaran yang sederhana namun dalam, Toto ST Radik berhasil mengangkat nuansa dan pengalaman unik yang terkait dengan bulan Ramadhan. Puisi ini mengundang pembaca untuk merenungkan arti spiritual dan kebersamaan yang mendalam selama bulan suci tersebut.

Puisi: Ramadhan
Puisi: Ramadhan
Karya: Toto ST Radik
© Sepenuhnya. All rights reserved.